Jakarta (ANTARA News) - Bank Niaga menurunkan target pertumbuhan kredit dari di atas 20 persen menjadi 14 persen. "Sekarang di bawah 16 persen, sekitar 14-15 persen," kata Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Hashemi Al Bakri di Jakarta, Jumat. Menurut dia pada semester II terjadi perlambatan pertumbuhan karena semakin tingginya biaya kredit akibat naiknya BI rate. "Kami tidak membatasi pemberian kredit, deposito 12 persen, inflasi juga 12 persen, tidak mungkin di bawahnya, jadi harga kredit agak tinggi, jadi slowdown," katanya. Selain itu ia menambahkan terjadinya likuiditas yang ketat di perbankan juga memicu perbankan untuk mengontrol kreditnya. Sebelumnya, Bank Niaga optimistis pertumbuhan kreditnya mencapai lebih dari 20 persen karena tingginya pertumbuhan kredit pada semester pertama. Pada Semester pertama mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 36 persen menjadi sebesar Rp46,4 triliun dan meningkatkan dana pihak ketiga sebesar 38 persen menjadi Rp49,1 triliun. Komposisi kredit Bank CIMB Niaga pada akhir Juni 2008 terdiri dari 70 persen di segmen bisnis dan ritel, serta 30 persen di segmen korporasi. Rasio utang atas tabungan (Loan to Deposit/LDR) Bank CIMB Niaga tercatat sebesar 93,67 persen. Sedangkan rasio NPL (net) menjadi 2,12 persen dari sebesar 3,23 persen tahun lalu. Sementara rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) setelah risiko pasar Bank CIMB Niaga tercatat sebesar 14,84 persen.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008