Nairobi (ANTARA News) - Pembajak Somalia meminta tebusan 35 juta dolar untuk kapal pengangkut senjata milik Ukraina yang dibajaknya. Kapal yang hendak mensuplai kebutuhan militer di Kenya itu dilaporkan mengakut 33 kendaraan tank dan perlengkapan militer lainnya, kata seorang petugas maritim. "Pembajak bersenjata meminta tebusan 35 juta dolar untuk pembebasan kapal MV Faina beserta krunya," kata seorang anggota Program Bantuan Pelaut Afrika Timur yang bermarkas di Mombasa, Andrew Mwangura. Pihak militer Kenya mengatakan, mereka tidak memiliki kontak dengan pembajak Somalia yang menahan kapal itu. Sebanyak 21 anggota kru berada dalam kapal tersebut berikut 17 orang Ukraina, Rusia, dan Latvia. Mwangura mengatakan, sebuah kapal Yunani, Genious, yang mamasang bendera Liberia juga dibajak di area yang sama Jumat dengan 19 kru warga Romania. Namun, Ia tidak menjelaskan lebih lanjut. Dia mengatakan, pembajak telah membebaskan kapal tanker kimia Malaysia, Bunga Melati 5, Sabtu setelah tebusan 2 juta dolar dibayarkan. "Tebusan itu dikirim oleh angkatan laut Malaysia yang berada di area tersebut," kata Mwangura. Sementara sebuah kapal Jepang dibebaskan setelahnya pada Jumat. Para pembajak telah menahan lebih dari 30 kapal Somalia tahun ini, membuat perairan di wilayah itu paling berbahaya di dunia dan menimbulkan tekanan bagi jalur pelayaran penting antara Eropa dan Asia. Gang tersebut memburu dan telah menerima tebusan besar. Kapal Ukraina yang kini dibajaknya, berlayar di bawah bendera Belize, membawa 33 tank T-72 sekelas peluncur granat dan banyak amunisi untuk Kenya. Media Kenya melaporkan, pembajak telah mengingatkan terhadap sejumlah percobaan penyelamatan. Pemerintah Kenya mengatakan tidak akan bernegoisasi dengan pembajak. Kejadian itu merupakan perampasan signifikan di Somalia, di mana pemberontak telah memerangi pemerintah dan militer Ethiopia sekutunya selama hampir dua tahun. "Kami akan mencoba membebaskan kapal dan barang-barang militer yang dibajak," sebuah pernyataan pemerintah menyebutkan. Angkatan laut Rusia mengatakan, pihaknya telah mengirim kapal perang ke perairan Samudera India di Somalia untuk membantu patroli anti-pembajak di daerah itu, demikian dilaporkan Reuters. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008