Bojonegoro (ANTARA News) - Tanggul kanan Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Kanor, Bojonegoro, Jawa Timur, sepanjang 1 km mulai Desa Tambahrejo hingga Desa Kanor, terancam jebol menghadapi luapan air banjir Bengawan Solo.

"Air banjir sudah mulai merembes di tanggul, sudah tidak mungkin ditinggikan lagi karena kondisinya sudah optimal, justru berbahaya kalau ditambah "igiran"," kata Kapolsek Kanor, AKP Susilo.TP, kepada ANTARA, Jumat.

Itupun, lanjutnya, untuk mencari tanah yang dimanfaatkan untuk mengisi karung "igiran" sulit karena di lingkungan sepanjang tanggul kritis itu sudah penuh air.

Menurut dia, pengamanan tanggul kanan Bengawan Solo di wilayah Kanor, sepanjang 18 km yang kritis di sejumlah lokasi dilakukan sejak lima hari setelah air Bengawan Solo kembali meninggi.

Tanggul kanan Bengawan Solo di wilayah itu mengamankan pemukiman warga di Kecamatan Kanor, termasuk di Kecamatan Baureno, dan areal tanaman padi dan palawija.

Di Kanor semula ada tanaman padi berkisar 4.000 ha, sudah dipanen sebelum banjir datang dan yang tersia hanya berkisar ratusan hektare di Desa Kanor.

"Setiap hari 50 warga secara bergantian meninggikan tanggul,"katanya menjelaskan.

Dia menjelaskan, tanggul desa di Kecamatan Semambung, juga di Kecamatan Kanor, yang mengamankan desa setempat, hari ini ditinggikan karena juga kritis.

"Tanggul itu mengamankan desa Semambung saja," katanya menambahkan.

Sementara itu, Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Bojonegoro, Sukoha Widodo, menjelaskan, dapur umum yang dibuka di PMI, jumlah pembuatan nasi bungkus ditingkatkan menjadi 2.000 nasi bungukus per harinya yang semula hanya berkisar 1.000 nasi bungkus.

Alasannya, jumlah pengungsi akibat luapan banjir Bengawan Solo di Bojonegoro memasuki hari ke lima semakin bertambah. "Pembagiannya di wilayah yang ada pengungsinya seperti di kecamatan trucuk, baureno, juga kalitidu," katanya.

Dihubungi terpisah, petugas piket banjir Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Purwantoro, menjelaskan, air banjir di wilayah Solo, Jawa Tengah, sejak pagi tadi mulai menambah debit banjir di daerah hilir Jawa Timur, mulai wilayah Bojonegoro, Tuban dan Lamongan.

Ketinggian air Bengawan Solo di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 km dari kota Bojonegoro, pagi tadi merangkak naik mencapai 29.91 meter (siaga II) sedangkan ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro mencapai 15,40 meter (siaga III).

"Banjir yang terjadi di Ngawi cukup besar, " katanya menjelaskan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009