Jakarta, (ANTARA News) - Ratusan orang menggelar aksi demonstrasi untuk menolak keberadaan Buddha Bar di depan Kedutaan Besar Prancis di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin.

Menurut koordinator aksi, Eko Nugroho, kepada wartawan di Jakarta, Senin, unjuk rasa di depan Kedubes Prancis itu dilakukan karena perusahaan yang mengeluarkan lisensi Buddha Bar berasal dari negara tersebut.

Para pengunjuk rasa membawa spanduk yang intinya mengecam munculnya Buddha Bar yang dinilai melanggar norma-norma kesusilaan dan keagamaan.

Para pendemo yang mengaku tergabung dalam Kesatuan Umat Beragama Tolak Buddha Bar berasal dari sejumlah ormas lintas agama.

Aksi unjuk rasa tersebut berjalan dengan tertib, dan sejumlah perwakilan demonstran diterima oleh pihak Kedubes Prancis.

Eko memaparkan, pertemuan antara kedua belah pihak itu menghasilkan keinginan dari pihak Kedubes Prancis untuk memperingatkan pihak pemberi lisensi Buddha Bar agar tidak mengganggu hubungan baik yang telah terjalin antara Indonesia dan Prancis.

Namun, lanjutnya, pihak Kedubes juga mengemukakan bahwa pemerintah Prancis tidak bisa mengintervensi keberadaan Buddha Bar dan mempersilakan bila para pendemo berkehendak untuk mengajukan tuntutan atau gugatan hukum terkait hal tersebut.

Aksi demonstrasi tersebut sempat memacetkan arus lalu lintas di Jalan MH Thamrin antara lain karena para pengunjuk rasa membawa sekitar 20 bus yang menjadi alat transportasi mereka.

Sebelum menuju Kedubes Prancis, Kesatuan Umat Beragama Tolak Buddha Bar juga berdemonstrasi di depan Gedung DPRD DKI dengan harapan agar pihak legislatif dapat menekan Pemprov DKI untuk menolak keberadaan Buddha Bar.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009