Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan memindahkan korban Tragedi Situ Gintung dari tempatnya mengungsi sekarang ke Wisma Kerta Mukti, sekitar lima kilometer dari lokasi bencana.

"Sekarang sedang dikerjakan, Sabtu nanti mereka akan dipindahkan dari tempat pengungsian di kampus UMJ dan Universitas Ahmad Dahlan ke Wisma Kerta Mukti," kata Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah di Jakarta, Rabu.

Hari ini Bachtiar mengadakan rapat koordinasi penanganan bencana Situ Gintung bersama para pejabat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Departemen Kesehatan, Departemen Pekerjaan Umum, Pemerintah Kota Tangerang Selatan, dan Pemerintah Provinsi Banten.

Dia menjelaskan, bangunan wisma milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat seluas 500 meter persegi dan area sekitar wisma yang luasnya sekitar satu hektar akan menjadi tempat penampungan lebih dari 100 kepala keluarga yang kehilangan rumah.

"Mereka paling tidak harus tinggal di pengungsian selama tiga hingga empat bulan, karena itu pemerintah berusaha menyediakan tempat pengungsian sementara yang lebih nyaman," kata Bachtiar.

Selain tempat tinggal sementara yang lebih nyaman, pemerintah juga menyediakan bantuan logistik, dapur umum dan klinik kesehatan di lokasi pengungsian yang sedang disiapkan itu.

"Anak-anak yang masih bersekolah juga akan dibantu supaya bisa tetap bisa sekolah. Pengadaan buku dan perlengkapan sekolahnya akan dibantu pemerintah," tegasnya.

Selama para pengungsi berada di pengungsian, pemerintah daerah dan instansi terkait akan menginventarisasi kerusakan rumah dan fasilitas publik di Kelurahan Cirendeu, merencanakan tata ruang baru, merehabilitasi dan merekonstruksi kawasan itu.

Pemerintah juga memberi santunan uang senilai maksimal Rp30 juta bagi korban yang rumahnya rusak parah, Rp15 juta bagi yang kerusakannya sedang dan Rp5 juta bagi yang kerusakan rumahnya ringan.

"Inventarisasi rumah dan bangunan yang rusak akan dilakukan BNPB bersama pemerintah daerah. Setelah terinventarisasi, BNPB akan menyampaikan usul pemberian bantuan ke DPR dan Departemen Keuangan. Setelah disetujui baru bantuan untuk perbaikan rumah bisa diserahkan," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif.

Sedangkan pembangunan kembali fasilitas publik berupa sekolah, tempat ibadah dan tempat pelayanan kesehatan akan dikoordinasikan bersama dengan departemen terkait dan pemerintah daerah.

Berkenaan dengan hal itu, Sekretaris Daerah Provinsi Banten Muhadi dan Walikota Tangerang Selatan M Shaleh mengatakan, saat ini pemerintah daerah tengah menginventarisasi jumlah fasilitas publik yang rusak akibat bencana.

Shaleh menyatakan pemeritnah daerah berencana menata kembali kawasab situ  sesuai ketentuan yang ada dan peraturan pemerintah tentang tata ruang.

"Situ akan dikembalikan fungsinya sebagai tempat konservasi air dan pemukiman akan ditata sedemikian rupa supaya tidak mengganggu fungsi konservasi air," katanya.

Enam hari lalu, tanggul Situ Gintung di Kelurahan Cirendeu jebol menyapu rumah warga dan mengakibatkan sekitar 100 orang meninggal serta sedikitnya 319 unit rumah rusak. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009