"Mendukung keinginan rakyat Kuba untuk secara bebas memastikan masa depan mereka dan negara mereka adalah kepentingan nasional Amerika," demikian antara lain isi pernyataan tersebut.
"Pemerintah Obama melakukan berbagai tindakan guna meningkatkan kontak yang lebih besar antara anggota keluarga yang terpisah di Amerika Serikat dan Kuba dan meningkatkan arus pengiriman uang dan informasi kepada rakyat Kuba," kata pernyataan itu.
Menurut pernyataan tersebut, Presiden Obama telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri, Keuangan, dan Perdagangan agar melakukan tindakan yang perlu guna mencabut semua pembatasan mengenai transaksi yang berkaitan dengan perjalanan anggota keluarga ke Kuba dan menghilangkan pembatasan pengiriman uang kepada anggota keluar di Kuba.
Pemerintah telah diminta mensahkan penyedia jaringan telekomunikasi AS agar mencapai kesepakatan guna memasang kabel serat optik dan fasilitas telekomunikasi satelit yang menghubungkan Amerika Serikat dengan Kuba.
Pemerintah juga telah diminta untuk mengizinkan penyedia layanan telekomunikasi AS menyepakati penyediaan layanan dengan penyedia layanan telekomunikasi Kuba, dan mengizinkan penyedia layanan televisi satelit serta radio satelit AS agar terlibat dalam transaksi yang diperlukan guna menyediakan layanan bagi konsumen di negeri tersebut.
Meskipun ada kelonggaran pembatasan yang akan berdampak bagi 1,5 juta orang Amerika dengan anggota keluarga di Kuba, belum menghapuskan embargo dagang AS terhadap Kuba, yang dijatuhkan 47 tahun lalu, tindakan tersebut telah dipandang sebagai perubahan besar kebijakan dari pendekatan hawkish mantan presiden George W. Bush.
Sejak Revolusi Kuba 1959, hubungan AS-Kuba telah memburuk, yang diikuti oleh bentrokan dan ketegangan terus-menerus.
Pemerintah terdahulu AS di bawah Presiden George W. Bush menjatuhkan pembatasan atas perjalanan dan pengiriman uang ke Kuba bagi orang Kuba-Amerika demikian seperti dikutip Xinhua-OANA. (*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009
