Port of Spain, Trinidad dan Tobago (ANTARA News) - Pada malam menjelang pertemuan puncak kelima negara Amerika, Presiden AS Barack Obama mengatakan Amerika Serikat terikat komitmen untuk membina kemitraan tanpa membeda-bedakan dengan Amerika Latin.

"Sejak dulu ada tradisi yang memprihatikan bahwa Amerika Serikat telah melakukan paksaan terhadap Amerika Latin menyangkut kebijakan luar negeri," kata Presiden Amerika itu pada Rabu, dalam wawancara dengan wartawan CNN, Juan Carlos Lopez.

"Itu bukan sesuatu yang baru saja muncul selama pemerintah (presiden George W.) Bush. Itu adalah sesuatu yang berpangkal dari Monroe Doctrine dan sejarah lama keterlibatan AS di Amerika Latin. Jadi pesan penting yang saya kira harus saya kirim ialah kita hidup pada Abad Ke-21 sekarang. Waktu telah berubah," kata Obama.

"Dan jika kita memiliki sikap kemitraan, akan ada saat ketika sesama negara tidak sependapat, tapi bukan hanya ada antara Amerika Serikat dan negara Amerika Latin; di antara negara Amerika Latin ada ketidaksepakatan. Itu sudah menjadi sifat kebijakan luar negeri," katanya.

"Tetapi saya kira kita dapat menempatkan kebijakan luar negeri anda pada dasar yang kokoh sehingga dapat bergerak maju secara konstruktif, dan akhirnya, kita menciptakan hidup yang lebih baik bagi rakyat biasa di semua negara," kata Presiden AS tersebut, yang menegaskan, "Tak ada mitra senior atau junior".

Presiden Amerika itu dijadwalkan menghadiri Pertemuan Puncak Amerika kelima dari Jumat sampai Ahad di Port of Spain, ibukota Trinidad dan Tobago. Pertemuan puncak tersebut dipandang oleh Obama dan pemerintahnya sebagai peluang untuk terlibat kembali dengan negara Amerika Latin.

Pemimpin dari 34 negara Amerika direncanakan membahas dan mengambil keputusan mengenai berbagai masalah yang berkaitan bagi belahan Bumi barat pada pertemuan puncak itu, yang bertemakan "Securing our Citizens Future by Promoting Human Prosperity, Energy Security and Environmental Sustainability".

"Presiden terikat komitmen untuk membangun kemitraan yang kuat dan produktif di belahan bumi itu dan percaya pertemuan puncak tersebut merupakan langkah penting ke arah mencapai sasaran ini," kata juru bicara Gedung Putih Robert Gibbs pada taklimat sebelumnya.

Pemerintah AS telah menyadari dalam beberapa tahun belakangan Amerika Serikat telah mengalihkan perhatiannya ke tempat lain, telah mengabaikan kemitraan di bagian dunia tersebut, kata Jeffrey Davidow, pensehat Obama mengenai pertemuan puncak itu, kepada wartawan dalam satu taklimat khusus pada Senin (13/4).

"Kami memandang kunjungan ini sebagai bagian dari proses Amerika Serikat terlibat kembali dengan belahan dunia ini," kata Davidow.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009