Solo (ANTARA News) - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menjadikan perbaikan hubungan dengan negara Islam sebagai prioritas kebijakan luar negeri mereka.

Staf Departemen Hukum dan HAM Kedubes Amerika Serikat, Aryani Manring, mengemukakan hal itu dalam dengar pendapat "Seratus Hari Pertama Pemerintahan Obama: Kebijakan Luar Negeri dan Hubungan dengan Indonesia" di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat.

"Presiden Barack Obama telah mengatakan Amerika Serikat tidak berperang dengan Islam dan dia telah berkomitmen menentang pandangan negatif pada negara-negara Islam mengenai terorisme," katanya.

Menurut dia, kebijakan militer di negara-negara Islam seperti Irak dan Afganistan pada pemerintahan sebelum Barack Obama akan segera diubah karena dirasa kurang berpihak dengan nilai kemanusiaan.

Mengenai sikap pemerintah AS mengenai pandangan warganya terhadap dunia Islam, ia mengatakan Presiden Obama sudah mencoba mengubahnya seperti menghapus "travel warning" di beberapa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, di antaranya Indonesia.

Ia juga mengatakan hubungan Amerika Serikat dengan Indonesia juga menjadi salah satu prioritas kebijakan luar negeri mereka.

"Kami telah melakukannya dengan melanjutkan dan mengembangkan kerja sama dengan Indonesia di beberapa bidang, seperti pendidikan, teknologi, kesehatan, dan ekonomi," katanya.

Pada kunjungan luar negeri pertama yang dilakukan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, katanya, membawa misi pengembangan kemitraan yang komprehensif di bidang sains dan teknologi.

"Kesepakatan itu telah dilakukan bersama Menteri Luar Negeri Indonesia Hasan Wirayuda," katanya.

Selain itu, katanya, Indonesia sudah mendapat tempat di hati Presiden Barack Obama.

"Dalam beberapa kesempatan, presiden kami mengatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki nilai toleransi tinggi, memiliki sistem demokrasi yang baik, dan emansipasi wanita yang cukup membanggakan dengan pernah terpilihnya seorang wanita menjadi presiden," katanya.

Apalagi, katanya, pengalaman Barack Obama hidup di Indonesia memiliki cukup arti karena hal tersebut membuat Obama mengerti karakter masyarakat di negara-negara berkembang.

"Hal tersebut sangat mempengaruhi kebijakan-kebijakan luar negeri Presiden Barack Obama, terutama terhadap negara-negara berkembang pada umumnya dan negara-negara Islam pada khususnya," tegasnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009