"Beberapa pria bersenjata masuk Hotel Sahafi, menodongkan senjata pada para penjaga dan masuk ke kamar hotel tempat mereka membawa kedua wartawan Prancis itu," ujar manajer hotel, yang menolak untuk disebutkan namanya, kepada Reuters.
"Kedua pria itu mengatakan pada saya bahwa mereka adalah wartawan," katanya ia menambahkan.
Tidak jelas dengan segera untuk media mana kedua wartawan itu bekerja.
Somalia adalah salah satu tempat paling berbahaya bagi wartawan, lokal dan asing, untuk beroperasi, dan beberapa wartawan telah diculik dan dibunuh.
Pertempuran di Somalia sejak tentara Ethiopia mengusir Uni Pengadilan Islam pada akhir 2006 telah menewaskan sedikitnya 18.000 orang dan mengirim ratusan ribu orang melarikan diri dari rumah mereka.(*)
Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009
