Edwin, salah satu panitia lokal, Local Organizing Committee (LOC), di Jakarta, Selasa, mengatakan, hingga saat ini pihak LOC telah berhasil menjual tiket sekitar 90 persen atau sekitar 69,3 ribu lembar dari total 77 ribu lembar tiket yang tersedia.
"Informasi yang kami terima dari 77 ribu sekitar 90 persen sudah terjual," katanya.
Ia mengatakan, tiket tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok yang memiliki harga yang berbeda, untuk tiket VVIP seharga Rp3,5 juta, VIP barat Rp1,5 juta, VIP Timur Rp1 juta, kategori I Rp400.000, kotegori II Rp250.000 dan kateori III Rp100.000.
Sementara itu, seperti yang diberitakan ANTARA sebelumnya, Ketua Bidang Pemasaran Panitia Lokal, Herman Ago menyatakan, tiket laga ini secara teori sudah terjual.
"Tiket secara teori sudah `sold out`," kata Herman Ago.
Menurut dia, pemesanan tiket itu sudah sejak Mei lalu yang dilakukan oleh partner MU, partner panitia lokal, agen yang ditunjuk, BLI, Avia Tour dan Tri "3".
Ia menegaskan, pihaknya akan menentukan batas waktu pelunasan atas tiket yang sudah dipesan tersebut. Pihaknya baru mengantongi 50 persen dari total penjualan tiket.
Informasi yang diperoleh, bahwa untuk tiket Kategori III, dicetak sebanyak 31.000 lembar, Kategori II sekitar 14.000 lembar, Kategori I, sekitar 20.500 lembar.
Untuk kategori yang lebih mahal, yakni VIP Timur sekitar 3.000 lembar, VIP Barat sekitar 3.800 lembar, dan terakhir VVIP sekitar 500 lembar.
Perintah promotor agar harga tiket tidak dinaikkan masih diabaikan RajaKarcis.com. Agen yang menjadi rekanan resmi promotor itu tetap saja menjual tiket lebih tinggi dari harga semula.
Awalnya, promotor mematok harga kelas I seharga Rp400 ribu.
Namun, RajaKarcis.com ternyata menjual kepada publik senilai Rp750 ribu atau naik sebesar Rp350 ribu. Situs penjualan tiket online itu juga menjual tiket kelas II dan III masing-masing sebesar Rp400 ribu dan Rp200. Padahal, promotor sejak awal mematok harga masing-masing sebesar Rp250ribu dan Rp100 ribu.
Harga-harga tersebut bisa dilihat langsung di situs resmi RajaKarcis.com.(*)
Pewarta: Ricka Oktaviandini
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
