Manado (ANTARA News) - Cendera mata atau souvenir keramik berbentuk tarsius buatan perajin Pulutan, Remboken, Minahasa, diminati wisatawan mancanegara yang mengunjungi pameran Manado Expo (Madex) di Boulevard Square.

"Sejak hari pertama pameran Sail Bunaken itu, turis dari berbagai negara membeli suvenir keramik khususnya tarsius karena keunikannya," kata Manajer Usaha kelompok perajin Tumou Tou, Pulutan, Jopi Ngelo di Manado, Minggu.

Tarsius merupakan kera terkecil di dunia yang menjadi satwa paling menarik minat para wisatawan ketika berkunjung ke lokasi wisata cagar alam Tangkoko, Bitung.

Selain suvenir tersebut, kata Jopi, keramik berbentuk miniatur rumah adat Minahasa juga menjadi primadona para pengunjung di Madex.

"Bentuk keramik rumah adat Minahasa menjadi salah satu paling banyak dicari para turis guna dijadikan cendera mata pulang ke negara masing-masing," kata Jopi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Gemmy Kawatu mengatakan, perajin Pulutan sejak dulu dikenal sebagai pembuat berbagai produk cendera mata , tetapi awalnya hanya dari tanah liat kemudian dibentuk menjadi berbagai motif eksotik.

"Sejak tahun 2005, pemerintah Kanada datang mengulurkan bantuan berupa pelatihan teknik penglasiran desain dan pemasaran. Hasilnya mereka sekarang sudah mampu menghasilkan produk keramik kualitas baik," kata Gemmy.

Kendati tim ahli Kanada hanya melatih satu kelompok perajin, dampaknya terasa pada sekitar 300 perajin di desa tersebut, karena mereka terus terpacu untuk menghasilkan produk kualitas paling baik.

"Saat ini perajin Pulutan sudah mampu menghasilkan motif puluhan ragam dan produksi jauh lebih banyak," kata Gemmy.

Bahan baku suvenir keramik produksi perajin Pulutan tersebut, terdiri 70 persen tanah liat, sedangkan 30 persen berupa kaolin, pelfar maupun talk.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009