Manado (ANTARA News) - Pejabat Walikota Manado, Drs Robby J Mamuaja mengatakan seluruh kapal jasa angkutan wisata tujuan Manado ke Taman Nasional Laut Bunaken harus dilengkapi dengan pelampung.

"Fasilitas pelampung yang ada di dalam kapal tersebut harus ada, sebab selama ini banyak pengusaha yang mengabaikannya, katanya, Minggu.

Mamuaja mengatakan, musibah yang menimpa anggota DPR RI yang menyebabkan tewasnya Setya Permana dan Wahyu Nurani, istri dari anggota DPR RI Sutjipto akibat tidak ada pelampung di dalam kapal tersebut.

"Ini merupakan kelalaian dari pemilik kapal. Jadi mulai hari ini setiap penumpang yang hendak ke Bunaken harus sudah dilengkapi pelampung. Ini untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan terulang lagi," ujarnya.

Cuaca yang belum bersahabat dan tidak menentu seperti sekarang ini harus diantisipasi dengan cepat. Kalau tidak maka nama baik Manado sebagai kota pariwisata dunia yang mengandalkan Bunaken akan tercoreng.

"Pokoknya semua harus berbenah. Ini pekerjaan mendesak untuk wali kota terpilih nanti. Mereka harus membenahi semua kekurangan fasilitas ke Bunaken," tegasnya.

Sikap tegas Mamuaja ini terkait dengan jatuhnya dua korban kecelakaan yang menewaskan anggota DPR RI, Setya Permana dan Wahyu Nurani, istri dari anggota DPR RI Sutjipto akibat dihantam ombak besar yang datang tiba-tiba.

Selain itu musibah yang menimpa anggota DPR RI tersebut disebabkan fasilitas di dermaga dan pelabuhan Manado tujuan wisata ke Taman Nasional Laut Bunaken sangat minim.

Sementara itu para pelaku wisata di Manado mendesak agar Pemkot Manado bertindak tegas menyikapi musibah ini. Pasalnya menurut mereka musibah yang menimpa anggota DPR RI ini sudah tersebar luas karena cepatnya arus informasi.

Mereka mengatakan minimnya fasilitas dari dan ke Bunaken sudah lama dipersoalkan, namun pemerintah baik provinsi maupun Pemkot Manado hanya bertengkar soal hak bagi hasil dari Bunaken.

"Ini harus disikapi serius oleh para pelaku wisata di Manado. Bukan hanya pemilik hotel dan restoran yang terus diminta memberikan pelayanan prima kepada para pelanggan tapi juga pemerintah harus memberikan jaminan keamanan bagi seluruh tamu yang datang ke Manado," pemilik salah satu hotel di Manado, Lucky.

Dia mengatakan semua harus introspeksi diri janga cuma menang di konsep tapi harus dibuktikan. "Ini benar-benar pukulan telak bagi Kota Manado. Masa kota yang mengibarkan bendera sebagai Kota Pariwisata Dunia tapi fasilitas keamanan di lautnya nol besar. Citra Manado sebagai kota wisata bahari sudah tercoreng," ujarnya.(*)

(ANT-179/B/A034/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010