Jakarta (ANTARA) - Pernahkan tebersit dalam pikiran apa yang terjadi kepada sisa sabun batangan hotel yang hanya Anda pakai sedikit, lalu ditinggalkan ketika pulang ke rumah?

Soap Cycling membantu mendaur ulang ratusan ribu sabun batangan yang tak terbuang di hotel-hotel Hong Kong, lalu mendistribusikannya dalam peralatan kebersihan untuk para tunawisma dan komunitas berpenghasilan rendah.

Dilansir Reuters, Lembaga Swadaya Masyarakat yang dibentuk pada 2012 itu telah bekerjasama dengan 80 hotel, termasuk hotel mewah bintang lima seperti Island Shangri-La dan Mandarin Oriental Hong Kong, dan telah mengumpulkan sekitar 17.545 kg sabun tahun lalu.

"Kami di sini untuk menolong orang yang sangat membutuhkan produk kebersihan," kata manajer operasi Soap Cycling Matthew Mo, menjelaskan daur ulang sabun juga membantu mengurangi dampak lingkungan.

Setelah dikumpulkan, para relawan memproses sabun-sabun itu di gudang, mengikis lapisan terluar, menghancurkannya jadi serpihan, kemudian membentuknya lagi jadi sabun batangan besar. Sabun yang dibuang tidak perlu disanitasi sebelum didaur ulang karena nilai pH-nya tidak kondusif untuk pertumbuhan bakteri, kata Mo.

Sabun daur ulang dikemas dalam paket berisi masker bedah dan hand sanitiser, dan dikirimkan ke yayasan yang menyumbangkannya kepada tunawisma atau anak usia sekolah dari komunitas berpernghasilan rendah.

Sekitar 5000 paket kebersihan dikirim per tahun kepada ImpactHK, LSM di Hong Kong yang bekerja dengan tunawisma, masing-masing paket berisi sabun daur ulang.

Soap Cycling, yang berbasis di Hong Kong, telah mengembangkan program daur ulang ini ke Myanmar, Singapura dan daratan China, dan mendistribusikan sabun-sabun ke Filipina dan Kamboja.



Baca juga: Sabun halal ala Alyssa Soebandono berbahan dasar madu dan jintan hitam

Baca juga: Perlukah sabun khusus untuk cuci tangan?

Baca juga: Warga Kediri buat sabun berbahan baku madu

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020