Untuk mengurangi pemakaian air tanah, tentunya pemerintah mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Kendari dengan membuat SPAM dan jaringan pipa PDAM.
Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), membuka peluang bagi investor yang ingin berinvestasi mengembangkan Sistem Instalasi Pengolahan Air Minum (SPAM) Kota Kendari.

"Untuk mendukung program itu, kami telah menugaskan PDAM Kendari untuk bekerja sama dengan badan usaha dalam rangka penyelenggaraan SPAM. Badan usaha membantu PDAM untuk meningkatkan pendapatan," kata Wali Kota Kendari, H Sulkarnain Kadir di Kendari, Sabtu.

Dikatakan, berdasarkan survei yang dilakukan pada Mei 2019, sebanyak 40 persen warga Kota Kendari menggunakan sumur (air tanah) sebagai sumber air.

"Untuk mengurangi pemakaian air tanah, tentunya pemerintah mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Kendari dengan membuat SPAM dan jaringan pipa PDAM," katanya.

Baca juga: Kemen PUPR ungkap 63 persen PDAM belum terapkan tarif pemulihan penuh

Sementara itu, Direktur PDAM Kota Kendari, Damin,mengatakan pihaknya telah mempresentasikan kondisi PDAM saat ini dan perencanaan yang akan dilakukan ke depan.

"Kami sudah melakukan market sounding secara virtual dengan menghadirkan sejumlah badan usaha. Para peserta market sounding (badan usaha) diberikan waktu satu minggu untuk melakukan penawaran," katanya.

Pelayanan PDAM di Kota Kendari masih jauh dari kata maksimal, karena terkadang air hanya mengalir tiga hari sekali bahkan ada yang seminggu sekali, sekali mengalir airnya keruh.

Baca juga: PUPR sebut 30 provinsi membutuhkan 76 SPAM air minum regional

 

Pewarta: Hernawan Wahyudono dan Suparman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020