Jakarta (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 12 Duren Sawit, Jakarta Timur, menerima sepuluh siswa 
pada jalur inklusi tanpa pertimbangan seleksi usia.

"Ini sisa sepuluh bangku di tahap akhir karena sisa kuota dari jatah guru, inklusi dan lainnya," kata Wakil Kesiswaan SMAN 12 Jakarta Sutomo di Jakarta.

Bangku kosong itu berasal dari jurusan IPA sebanyak lima siswa dan IPS lima siswa.
Seleksi siswa baru menggunakan sistem nilai yang dikalikan akreditasi sekolah tanpa mempertimbangkan usia.

"Ini untuk menjembatani kritik yang kemarin bilang banyak pakai usia, enggak, ada yang usia, ada yang prestasi, prestasi non-akademik ada, zonasi ada dan bina RW ada. Jadi PPDB DKI sekarang sudah mengaspirasi semua kebutuhan," katanya.

Baca juga: PPDB Jakarta, calon murid SLB harapkan sisa bangku
Baca juga: PPDB Jakarta tahap akhir, wali murid minta pindah pendaftaran sekolah
Wakil Kesiswaan SMAN 12 Duren Sawit, Jakarta Timur, Sutomo, saat memberikan keterangan kepada wartawan terkait Penerimaan Peserta Didik Baru 2020, Kamis (8/7/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)
Panitia memprioritaskan nilai rata-rata rapor siswa dikalikan akreditasi sehingga bila pendaftar memiliki nilai bagus dapat diterima meski umurnya muda.

Menjelang penutupan pendaftaran pukul 15.00 WIB kursi tersebut telah diperebutkan oleh sejumlah pendaftar.

"Kalau masih ada yang daftar dan nilainya bagus, masih bisa dia masuk. Ditutup jam 15.00 WIB. Pengumuman pada jam 17.00 WIB dan besok lapor diri," katanya.

Siswa yang berhak atas jatah bangku tersebut harus memiliki rata-rata nilai delapan untuk mata pelajaran dasar, Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA dan IPS.

Pendaftar mengakses aplikasi ppdb.jakarta.go.id sementara nomor telepon genggam didaftarkan ke pihak sekolah untuk dibuat grup sebagai sarana informasi dan komunikasi.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020