Karimun, Kepri (ANTARA News) - Korban tewas pada peristiwa tenggelamnya MV Dumai Express 10 di Perairan Tukong Iyu, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (22/11), bertambah satu orang.

"Benar, hari ini korban meninggal akibat tenggelamnya Dumai Express 10 bertambah satu orang," kata Koordinator Tim SAR, Letkol (P) Edwin, di Tanjung Balai Karimun, Senin.

Edwin mengatakan, jenazah tersebut ditemukan nelayan Karimun di sekitar perairan Tukong Iyu, pukul 13.30 WIB yang kemudian dievakuasi oleh kapal patroli milik Dinas Kelautan dan Perikanan.

"Identitasnya belum diketahui, namun jenis kelaminnya perempuan," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut Karimun itu.

Dia menambahkan, mayat perempuan tanpa identitas itu merupakan korban meninggal ke-39 yang berhasil dievakuasi.

Sementara itu, petugas instalasi pemulasaraan jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Karimun, Ghufron mengatakan, jenazah tersebut diperkirakan berusia 50 tahun lebih dan masih berpakaian lengkap, yaitu jilbab putih, baju kurung hitam bermotif bunga-bunga warna kuning, celana panjang hitam.

"Tidak ada identitas yang kami temukan dari tubuh korban," katanya.

Dia menyebutkan, jenazah mengenakan gelang dan anting serta kalung berbentuk tasbih, selain itu ditemukan pula tas sandang tas coklat yang berisi uang sekitar Rp930.000.

"Kondisinya mengenaskan dan sulit diidentifikasi, kami hanya menunggu ada pengakuan dari warga yang mengenal ciri-cirinya," ucapnya.

Dia menambahkan, jenazah wanita tanpa identitas itu merupakan satu-satunya korban meninggal yang dibawa ke kamar mayat sejak Kamis pekan lalu.

"Jumlah jenazah yang kami tangani sampai saat ini sebanyak 37 orang," katanya. Dua jenazah lainnya, yaitu Sri Ramadani Harahap (1,2) ditangani oleh Unit Gawat Darurat RSUD serta Bun Heng (pemilik kapal) langsung dibawa ke Dumai.

"Data korban meninggal ini memang sempat simpang siur, namun setelah diverifikasi ulang, maka jumlah seluruhnya 39 orang," katanya.

Kesimpangsiuran itu, kata dia, dikarenakan adanya warga yang salah mengenal identitas korban, sehingga terjadi perubahan data.

"Meski simpang siur, semua jenazah sudah dipulangkan atau diambil keluarganya, kecuali mayat yang ditemukan hari ini karena memang belum yang mengaku sebagai keluarganya," katanya.

Berikut nama-nama korban meninggal berdasarkan data RSUD Karimun :
  1. Tiomin br Sinaga (55)
  2. Nurkholidah Harahap (30)
  3. Rodiah (50)
  4. Masdawani (55)
  5. Farida Br Siregar (29)
  6. Duamas Br Sihombing (60)
  7. Fadila Sulfiaroza (8)
  8. Nurlia Saragih (50)
  9. Zulhayati (55)
  10. Maruli Tua Sihaloho (33)
  11. Remina Br Napitupulu (60)
  12. Arista (4)
  13. Intan Hairani (4 bulan)
  14. Lismita (20)
  15. Aziarnis (45)
  16. Sunarti (27)
  17. Mega Br Marpaung (23)
  18. Fitra Dewi (27)
  19. Yahya (5)
  20. Syahla (4)
  21. Bram Wijatmiko (34)
  22. Tukmawanita Br Siregar (24)
  23. Hj Darlis Tiara (60)
  24. Ernawati Br Siregar (42)
  25. Moloria Br Tamba (56)
  26. Nur Asni (49)
  27. Ponimin (30)
  28. Revalina Anggraeni Suci (3)
  29. M Hafis Haryadi Harahap (3)
  30. Ananda Syahdu Maharani (2,5)
  31. Idawati Agnes Natalia Hutagalung (3)
  32. Arie Hidayat (ABK kapal) (24)
  33. Siti Aisyah (51)
  34. Jesika Amelia (6)
  35. Supriadi alias Vijai (28)
  36. Nabila Suci Ramadani (3,5)
  37. Sri Ramadani Harahap (1,2)
  38. Bun Heng, pemilik kapal (53)
  39. Mayat wanita tanpa identitas dan masih di kamar mayat.
(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009