Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) selaku panitia penyelenggara turnamen US Open mengumumkan keputusan pemotongan jumlah hadiah lebih dari Rp52 miliar dalam ajang Grand Slam di New York, dengan besaran yang beragam untuk setiap nomor.

Dalam laporan Reuters, Kamis, pemenang nomor tunggal US Open tahun ini akan menerima hadiah uang 850.000 dolar amerika atau Rp12,3 miliar lebih sedikit dibandingkan edisi 2019. Namun hadiah di putaran pertama akan ditingkatkan, USTA menyebutkan.

"Pembagian hadiah uang untuk US Open 2020 adalah hasil kolaborasi erat antara USTA, WTA dan ATP, serta mewakili komitmen untuk mendukung pemain dan kesejahteraan finansial mereka selama situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata CEO USTA Mike Dowse dalam sebuah pernyataan tertulis.

Total hadiah tahun ini menjadi Rp776,9 miliar (53,4 juta dolar), turun dari tahun lalu yang menjadi hadiah terbesar dalam sejarah sebanyak Rp829,3 miliar (57 juta dolar).

Secara rinci, perubahan yang terjadi pada besaran hadiah US Open 2020 antara lain, hadiah uang putaran pertama melonjak lima persen menjadi Rp887 juta (61.000 dolar) dari sebelumnya hanya Rp843 juta (58.000 dolar). Pemenang nomor tunggal akan menerima Rp43,6 miliar (3 juta dolar), turun dari Rp55,9 miliar (3,85 juta dolar) pada 2019.

Runner-up akan menerima Rp21,8 miliar (1,5 juta dolar), turun dari Rp27,6 miliar (1,9 juta dolar) di tahun sebelumnya. Semi finalis dan perempat finalis juga akan mendapati jumlah hadiah yang menurun dari tahun 2019.

Selain itu, USTA mengatakan pihaknya menyumbangkan bantuan keuangan lain sebesar Rp96 miliar (6,6 juta dolar) bagi petenis yang mengalami penurunan pendapatan akibat berkurangnya jadwal turnamen profesional karena pandemi.

Turnamen yang dimulai pada 31 Agustus di New York itu akan berlangsung tanpa penonton dan tidak diisi dengan sejumlah bintang lapangan akibat wabah virus korona yang terjadi di semua negara bagian Amerika Serikat.

Juara bertahan Rafael Nadal dan petenis putri nomor satu dunia Ashley Barty termasuk di antara petenis top yang memutuskan untuk melewatkan turnamen tersebut, dengan alasan kekhawatiran atas virus corona.

Amerika Serikat memiliki lebih dari 4,79 juta kasus COVID-19 dan lebih dari 157.000 kasus kematian.

Baca juga: Masih kuatir pandemi, Pavlyuchenkova pilih mundur dari US Open
Baca juga: Nadal putuskan tak ikuti US Open karena khawatir COVID-19
Baca juga: Murray dipastikan akan tampil di turnamen pemanasan US Open

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2020