Vientiane (ANTARA News) - Perolehan enam emas, sepuluh perak dan 12 perunggu pada hari kedelapan perburuan medali SEA Games 2009 Laos, Rabu, melambungkan peringkat Indonesia ke urutan tiga, sesuai dengan target.

Tiga dari enam emas tersebut berasal dari atletik, yaitu Suryo Agung Wibowo (200m putra), Dedeh Erawati (100m gawang putri) dan Agus Prayogo (10.000m putra). Tiga lainnya berasal dari Margaretha (selam), Aldi Lukman (wushu) dan tim panahan putri (Ika Yuliani, Rina Dewi Puspita, Novia Nuraini.

Indonesia yang untuk sementara mengumpulkan 32 medali emas, menggusur Singapura dan Malaysia ke peringkat keempat dan kelima. Indonesia hanya unggul selisih medali perak, yaitu 37, sementara Singapura hanya 23 perak.

Persaingan untuk menjadi juara umum juga berlangsung sangat ketat antara Thailand dan Vietnam yang sama-sama meraih 61 emas, tapi juara bertahan Thailand unggul selisih perak, yaitu 68 dibanding Vietnam dengan 55 perak.

Seperti yang diperkirakan, Singapura mulai melambat karena tambang emas mereka, yaitu renang dan tenis meja, sudah selesai dipertandingkan dan hanya menambah satu medali emas dari cabang atletik melalui Wong Tuck Yim (lempar cakram).

Sementara Malaysia yang juga akan menjadi salah satu pesaing berat untuk menempati peringkat ketiga tersebut, hanya menambah dua medali emas yang keduanya berasal dari wushu, yaitu melalui Chai Fong Ying (taijiquan putri) dan Jack Chang (taijiquan putra).

Cabang atletik menjadi motor sukses Indonesia dengan meraih tiga dari enam emas yang diperoleh dalam satu hari dan merupakan perolehan tertinggi dibanding hari-hari sebelumnya.

Suryo Agung Wibowo kembali sukses merebut medali emas lari 200m, setelah dua hari sebelumnya secara spektakuler memecahkan rekor SEA Games di nomor 100m atas namanya sendiri. Sukses Suryo diikuti Dedeh Erawati yang juga mempertahankan gelar lari 100m gawang.

Pelari Agus Prayogo dan Jauhari Johan melengkapi sukses ketika menguasai nomor 10.000 meter dengan meraih emas dan perak.

Dengan perolehan tiga emas tersebut, atletik telah menyumbang enam emas dan menjadi penyumbang terbanyak bagi kontingen, disusul angkat besi dengan lima emas.

Tapi perolehan enam emas tersebut masih berpeluang untuk bertambah dan menyamai prestasi di SEA Games 2007 karena masih ada nomor andalan yang belum dipertandingkan, diantaranya nomor 10.000m melalui Triyaningsih dan 4x100m estafet putra.

"Saya kembali akan bertanding di nomor estafet 4x100m dan berharap bisa menyumbang emas ketiga," kata Suryo usai kemenangannya di nomor 200m.

Para pejabat kontingen Indonesia menyadari bahwa Thailand dan Vietnam sudah tidak mungkin terkejar dan hanya lebih memusatkan perhatian dalam persaingan dengan Malaysia dan Singapura.

Seperti yang terjadi pada arena atletik, kubu Indonesia pun bersorak gembira jika Thailand meraih kemenangan saat bertarung dengan atlet Malaysia atau Singapura.

"Lebih baik Thailand yang meraih medali emas, asal jangan Malaysia," kata Winarto, salah seorang pengurus Program Atlet Andalan (PAL).

Persaingan antara Indonesia dan Malaysia dipastikan akan berlangsung menjelang upacara penutupan pada 18 Desember mendatang, terutama di cabang bulutangkis.

Untuk sementara Indonesia dan Malaysia berbagi satu medali emas melalui nomor beregu putra dan beregu putri.

Indonesia dipastikan menambah satu emas ketika terjadi "All Indonesia Final" melalui tunggal putra Simon Santoso dan Sony Dwi Kuncoro. Persaingan ketat dipastikan akan terjadi antara ganda putra Indonesia Markis Kido/Hendra Setiawan, kembali bertemu musuh kebuyutan Koo Kien Keat/Tan Boon Heong di partai final, Kamis (17/12).

Tambahan emas juga diharapkan berasal dari cabang pencak silat yang akan menuntaskan seluruh pertandingan final, Kamis (17/12).

Berikut perolehan medali sementara setelah hari kedelapan, Rabu:
Thailand 61 68 79
Vietnam 61 55 47
Indonesia 32 37 60
Singapura 32 23 33
Malaysia 29 36 51
Filipina 29 24 41
Laos 25 16 40
Myanmar 9 16 34
Kamboja 3 8 23
Brunei 1 1 8
Timor Leste 0 0 3
(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009