Karawang (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie menilai Wakil Presiden Boediono serius ikut menyelesaikan kasus Bank Century dengan memenuhi panggilan Pansus Angket Century ke DPR RI, Selasa.

"Kehadiran beliau di DPR sebagai seorang Wakil Presiden di Pansus Century dan tidak mengundang ke tempat lain, itu merupakan suatu keseriusan beliau. Hal itu harus dihargai," kata Aburizal, disela gerakan nasional penanaman 10 juta pohon di Karawang, Selasa.

Dia menyatakan, Partai Golkar mendukung pemerintahan yang bersih sehingga akan terus mendorong kerja Pansus Century demi terciptanya keadilan dan kebenaran dalam kasus tersebut. Dengan demikian, tidak akan ada lagi kasus penggunaan uang negara secara ilegal pada waktu mendatang.

Aburizal mengaku tidak menyetujui imbauan agar Wapres Boediono nonaktif terlebih dahulu, karena tidak mudah menggeser seorang wapres. Ia juga membantah dukungan partainya pada Angket Kasus Bank Century bertujuan untuk menggeser Boediono dari posisi Wakil Presiden.

"Saya kira itu terlalu jauh. Tidak mudah menggeser posisi Wakil Presiden. Mekanismenya banyak yang harus ditempuh. Harus ke Mahkamah Konstitusi, sidang MPR dan sebagainya," kata Aburizal.

Menurutnya, walaupun Pansus diketuai kader Partai Golkar, Idrus Marham, imbauan nonaktif kepada Wapres bukan dari Golkar semata, namun dari 30 orang dari sembilan fraksi di dalam pansus angket itu.

Atas hal itu, Aburizal memastikan usulan penonaktifan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Sri Mulyani oleh pansus angket Century itu bukan bersifat individu atau dari seorang ketua pansus angket Century, karena masih banyak anggota pansus lain dari fraksi yang berbeda. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009