Bogor (ANTARA News) - Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Sesmen BUMN) Said Didu menyatakan bahwa secara prinsip pihaknya mendukung penuh proses dan aspirasi agar Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara (Malut) dapat dijadikan kawasan ekonomi khusus (KEK).

"Berdasarkan hasil konsultasi yang kami pada 4 Maret 2010, Sesmen BUMN memberikan dukungan penuh, dan akan memfasilitasi BUMN dan kalangan swasta untuk meningkatkan investasi di Morotai dan juga Malut," kata Ir Mohammad M Banapon, MSi dari "Maluku Utara Crisis Center" (MCC), lembaga yang mendampingi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morotai sekaligus menginisiasi perjuangan menjadikan Morotai menjadi KEK.

Ia menjelaskan, dari konsultasi tersebut, Sesmen BUMN memberikan arahan bahwa pihaknya akan membantu, yang diawali dengan dukungan pelaksanaan "Malut Invesment Day", yang direncanakan akan diselenggarakan pada 29-31 Mei 2010 di Ternate.

Kegiatan "Malut Invesment Day" itu, katanya, dilakukan atas kerja sama Kementerian BUMN, Pemerintah Provinsi Malut, serta Pemkab dan Pemerintah Kota (Pemkot) yang ada di provinsi itu.

Pelaksanaan kegiatan, kata dia, akan dilakukan MCC dengan dukungan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII), serta menggandeng media massa sebagai "media partner" sehingga kegiatan itu bisa diakses oleh  masyarakat luas.

"Tentu saja kita juga berharap didukung oleh LKBN ANTARA sebagai kantor berita negara, sehingga masyarakat di Morotai, Malut dan seluruh Indonesia, maupun mancanegara bisa mengakses informasi yang disebarkan," kata staf pengajar Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, yang baru saja menyelesaikan program magister (S2) di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Sekolah Pascasarjana IPB itu.

Gubernur Malut Thaib Armaiyn mengemukakan bahwa letak geostrategis Kabupaten Pulau Morotai yang kaya dengan sumberdaya alam kelautan dan pariwisata sangat layak menjadikan daerah itu sebagai KEK.

"Posisi dan potensi tersebut meniscayakan Morotai menjadi kawasan ekonomi khusus," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Malut Amran Mustari kepada ANTARA mengutip pernyataan gubernur.

Ia menjelaskan, posisi geostrategis dan geografis Morotai sebagai pintu menuju Pasifik, yang menjadi sentra kegiatan perdagangan global membuat kawasan itu berpeluang besar menjadi sentra ekonomi baru di Indonesia bagian timur.

Selain itu, kata dia, juga memiliki potensi kelautan dan pulau-pulau kecil yang dapat dikembangkan sebagai kawasan pariwisata kelautan dan industri perikanan terpadu (fisheries integrated industry).(A035/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010