Bogor (ANTARA News) - Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengemukakan bahwa Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara (Malut), sebagai salah satu kawasan pulau terluar yang kaya sumberdaya alam laut layak menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK).

"Saya sangat mendukung agar supaya Morotai dapat menjadi KEK karena punya potensi besar buat mengembangkan daerah itu dengan kekayaan sumberdaya perikanannya," katanya kepada ANTARA di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (Jabar), Kamis.

Usai menjadi pembicara kunci pada seminar bertema "Membangun Minapolitan Berbasis Masyarakat" yang diadakan Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB dan Kementerian Kelautan, ia menjelaskan bahwa semua pihak perlu bekerja sama guna mendukung keinginan Morotai menjadi KEK.

"Jadi saya fikir kalau memang menteri perindustrian (Menperin), menteri perdagangan (Menperdag) dan menteri keuangan (Menkeu) setuju (untuk menjadikan Kabupaten Pulau Morotai menjadi KEK), saya kira itu bagus," katanya.

Ia menambahkan bahwa sebenarnya dirinya sudah mengagendakan kunjungan ke Morotai, namun tertunda. "Saya ingin bicara dengan bupati Morotai dan gubernur Malut, dan kita harus bantu (harapan Morotai menjadi KEK) itu," katanya.

Fadel Muhammad menambahkan bahwa pihaknya juga sudah mengagendakan untuk membantu sarana pendukung yang bisa mengoptimalkan pembangunan kelautan dan perikanan. "Saya akan bikin pelabuhan di Morotai," katanya.

Sementara itu, Koordinator "Malut Crisis Center" (MCC) --lembaga konsultan dan kajian yang mengawal proses Morotai menjadi KEK-- Ir Mohammad Banapon, MSi menjelaskan, terkait dengan dukungan bagi

Morotai dapat segera ditetapkan menjadi KEK, dalam konsultasi dengan Kepala Pusat Analisis Kerja Sama Internasional dan Antarlembaga Kementerian Kelautan dan Perikanan Ir R Anang Noegroho Setyo Moeljono, M.EM, prinsipnya aspirasi dimaksud didukung penuh.

Menurut Anang Noegroho, pihaknya secara prinsip mendukung penuh proses penetapan KEK bagi Morotai. Bahkan, sejak pertengahan 2008 telah dilakukan berbagai semiloka, dan akhirnya medio Agustus 2009 telah diusulkan Morotai sebagai "Tuna Center" (pusat Tuna) di kawasan timur Indonesia (KTI) oleh Direktur Pengembangan Usaha Penangkapan Ikan (PUPI) Kementerian Kelautan dan Perikanan) kepada Menko Perekonomian dan Bappenas.

Selain itu, memfasilitasi agar segera dilakukan penetapan "Tuna Center" atau "Minapolitan Morotai" sebagai awal program pengembangan KEK, diawali kunjungan kerja ke Morotai dalam waktu dekat, dan semiloka nasional tentang tuna dan minapolitan di Ternate, Malut.
(T.A035/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010