Magelang (ANTARA News) - Forum Anti-Buddha Bar (FABB) menggalang dukungan dengan mengumpulkan tanda tangan pada Hari Waisak 2554 BE/2010 menuntut Buddha Bar di Jalan Tengku Umar No.1 Jakarta ditutup.

Koordinator Aksi FABB, Made Krisna, di Magelang Jumat mengatakan bahwa Buddha Bar telah melecehkan nama dan simbol-simbol agama Buddha.

Ia mengatakan, nama Buddha itu sakral sehingga bertentangan dengan kata BAR yang bermakna rendah. Untuk itu, FABB membuka posko penandatanganan petisi di Candi Mendut dan Candi Borobudur.

Mereka menyediakan kain putih sepanjang 100 m untuk ditandatangani ribuan umat Buddha yang mengikuti detik-detik Waisak.

Menurut dia, aksi serupa akan digelar di kota-kota lain yang menjadi basis agama Buddha di Indonesia. Sebelumnya, umat Buddha di Medan sudah melakukan pengumpulan ribuan tanda tangan menolak Buddha Bar.

Ia mengatakan, Buddha adalah sebutan untuk agama, guru, junjungan, nabi, berkaitan dengan ketuhunan. Sementara Bar berarti usaha atau bisnis yang memperdagangkan minuman keras, hiburan malam, dan pornoaksi.

"Kata Buddha dan Bar tidak bisa disandingkan. Bar jelas-jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip buddhisme dan agama

lain sehingga tidak layak disandingkan dengan nama nabi atau agama. Kami minta Buddha Bar ditutup," katanya.

Krisna mengatakan, setelah beroperasi tahun lalu, Buddha Bar sebenarnya sudah ditutup oleh pemerintah. Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) bahkan sudah mencabut dan membatalkan merek dagang Buddha Bar. Namun, hingga sekarang bar tersebut masih beroperasi.

Pada 21 April 2009, pemilik Buddha Bar pernah menyatakan akan mengganti nama menjadi Bataviasche Kunstkring bahkan sudah mencopot papan nama Buddha Bar. Namun, papan nama tersebut dipasang kembali dan Buddha Bar tetap beroperasi hingga sekarang.

Pada aksi tersebut, FABB membagikan leaflet yang berisi 10 alasan menutup Buddha Bar. Peserta peringatan Waisak di Candi Mendut yang mengetahui aksi tersebut beramai-ramai membubuhkan tanda tangan pada kain putih yang telah disediakan.

Bagian Humas FABB, Sukman mengatakan, secara total FABB menyediakan 1.000 meter kain putih untuk ditandatangani sebagai dukungan penolakan terhadap Buddha Bar.

Ia mengatakan, rencananya kain yang telah ditandatangani itu akan dipasang di sekeliling pagar Lapangan Monas pada awal Juni 2010.

(ANT/S026)

LangDetecten>id YahooCerror
Buddha Bar di Jalan Tengku Umar No.1

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010