Jakarta (ANTARA News) - PT Sarinah menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) 2010 sebesar Rp100 miliar untuk ekspansi usaha yang mendukung operasional perusahaan.

Direktur Utama Sarinah, Jimmy Gani, saat peresmian "Kebangkitan Sarinah, 100 persen Cinta Produk Indonesia," di Gedung Sarinah, Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk keperluan ekspansi berupa penambahan dan renovasi gedung dan gerai Sarinah.

Saat ini Sarinah berada di lima lokasi yakni di Jakarta, Malang, Batam, Keraton Yogyakarta, dan Semarang.

"Setidaknya hingga akhir tahun 2010 akan ada penambahan lima lagi gerai Sarinah, seperti di Bali, Makassar, dan Balikpapan. Tapi sebagian di antaranya masih dalam tahap kajian," kata Jimmy.

Ia menjelaskan, gedung pusat Sarinah di Jakarta, merupakan lokasi yang mendapat sentuhan renovasi yaitu lantai 4, 5, dan 6 yang hingga kini ditempati lebih dari 600 UKM di seluruh Indonesia.

Jimmy Gani juga mengatakan, setelah ekspansi di dalam negeri, Sarinah dalam jangka panjang akan membuka cabang di luar negeri seperti di London, Belgia, dan Singapura.

"Ini jangka panjang, namun tetap kita siapkan dari sekarang," kata Jimmy.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Administrasi Sarinah Anang Sundana menjelaskan, pembiayaan dana capex Rp100 miliar tersebut diperoleh dari pinjaman bank.

Antara lain, PT Bank Mandiri Tbk akan mengucurkan dana Rp40 miliar, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Rp50 miliar, selebihnya Bank Bukopin Rp4,8 miliar dan Rp2 miliar-Rp3 miliar dari pinjaman lainnya.

Selain untuk ekspansi pembangunan gerai, menurut Anang, dana capex sebesar Rp30 miliar, akan digunakan pengembangan bisnis cokelat di Sulawesi Tengah.

Sarinah, katanya, sedang bekerja sama membantu petani cokelat untuk mengembangkan produksi dan disalurkan kepada pabrik cokelat, terutama di Jawa.

"Dalam jangka panjang Sarinah tidak hanya menjadi pembina petani kakao, tetapi akan membangun sendiri pabrik cokelat. Lokasi pabrik masih kita jajaki di sejumlah lokasi," katanya.

(T.R017/A023/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010