Surabaya (ANTARA News) - Lima daerah di Jawa Timur yang gagal mendapatkan Piala Adipura Tahun 2010 akan mendapatkan pembinaan secara khusus dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Jatim.

"Kelima daerah itu akan kami bina secara khusus," kata Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan BLH Jatim, Gono Bilowoseno Sanjaya Putro, di Surabaya, Senin.

Tahun ini 33 kabupaten/kota di Jatim mendapatkan Piala Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup, sedangkan lima lainnya, yakni Kota Batu, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabupaten Kediri, dan Kabupaten Bondowoso gagal mendapatkannya.

Menurut Gono, rata-rata kegagalan lima daerah tersebut akibat kurangnya persiapan dari sarana dan prasarana yang menjadi kriteria penilaian.

"Seperti Kota Batu, walaupun sepintas tampak bersih, tidak akan menjamin dapat memperoleh Adipura karena kriteria penilaian sangat kompleks. Jadi, tidak kebersihan saja yang masuk faktor penilaian," katanya.

Beberapa unsur penilaian Adipura lebih ditekankan pada luas hutan kota yang meliputi jenis, jumlah, dan kerapatan pohon, kebersihan sarana umum (rumah sakit, sekolah, pasar, dan terminal), wilayah perairan, dan bantaran sungai.

Selain itu, penilaian juga difokuskan pada pengolahan limbah bahan beracun berbahaya hingga proses pemilahan dan pengolahan sampah.

"Pembinaan itu akan kami lakukan dengan pola persuasif agar pemahaman kabupaten/kota lebih meningkat dan upaya perbaikan lingkungan sesuai kriteria penilaian dapat dilakukan," kata Gono.

Proses pembinaan yang perlu ditekankan, yakni pada faktor komitmen, koordinasi, mobilisasi, dan kontinuitas dalam melakukan pembersihan lingkungan.

Selama ini kelemahan kabupaten/kota dalam mengupayakan persiapan penilaian Adipura, terletak pada proses pengolahan sampah di tempat pembuangan akhir, dampak lingkungan, teknologi pencemaran, dan kelembagaan. Ia menambahkan, nantinya perlu ada koordinasi lebih lanjut untuk perbaikan lingkungan di masing-masing kabupaten/kota secara intensif. (M038/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010