Dia sungguh sinopsis dari keagungan, kelas dan kehebatan serta sungguh telah mengubah permainan tenis
Jakarta (ANTARA) - ​​​​​Ketika pendukung dan pengamat terus memperdebatkan petenis mana yang pantas menyandang status GOAT (greatest of all time) atau petenis putra terbesar sepanjang masa, juara tunggal putri Grand Slam 23 kali Serena Williams memilih Roger Federer sebagai GOAT.

Rafael Nadal yang 13 kali menjuarai Prancis Terbuka sama-sama memuncaki daftar petenis putra paling banyak menjuarai Grand Slam bersama Federer dengan 20 gelar, sedangkan petenis nomor satu dunia Novak Djokovic yang berusia 33 tahun dan paling muda dari ketiga petenis yang dijuluki 'Big Three' itu menduduki urutan ketiga dengan 18 gelar Grand Slam.

Federer yang sudah berusia 39 tahun pekan ini akan bertanding dalam turnamen kedua yang dia ikuti sejak bermain lagi Maret silam setelah satu tahun absen menyusul dua operasi lutut.

Baca juga: Federer masih ragu bertanding di Olimpiade Tokyo

"Saya kira dua kata sudah mewakili: Roger Federer," kata Serena Williams yang September tahun ini akan genap berusia 40 tahun, kepada wartawan dalam turnamen Emilia-Romagna Open di Parma, Senin waktu setempat.

"Dia sungguh sinopsis dari keagungan, kelas dan kehebatan serta sungguh telah mengubah permainan tenis. Anda lihat para pemain bermain seperti dia, bergerak seperti dia, memperagakan teknik-teknik dia. Orang ini jenius," sambung Serena seperti dikutip Reuters.

Serena terakhir kali menjuarai Grand Slam dalam Australia Terbuka 2017 sebelum menjadi ibu dan sejak itu terus berusaha menyamai rekor terbanyak sepanjang masa Margaret Court yang 24 kali menjuarai Grand Slam.

Senin lalu petenis Amerika Serikat itu memenangi pertandingan pertamanya sejak kalah dalam semifinal Australia Terbuka dua bulan lalu. Dia mengaku penggemar berat Federer.

Baca juga: Roger Federer lelang barang koleksi dari karir Grand Slam

"Saya sungguh menganggap dia benar-benar pemain terhebat," kata Serena. "Anda tak bisa tak menyukai orang ini, itu yang saya rasakan. Pola permainannya begitu fantastis. Andai saya bisa bermain seperti dia."

Federer akan mengawali kampanyenya di Jenewa hari ini melawan petenis Spanyol Pablo Andujar yang mengaku sudah lama menantikan bisa bermain melawan petenis Swiss itu.

"Hal yang saya inginkan bisa bertanding melawan Roger, hanya untuk diceritakan kepada anak cucu saya ketika saya tua nanti bahwa saya pernah menghadapi dia," kata Andujar kepada wartawan.

"Saya kira manakala Anda melawan Rafa, Novak dan Roger ... orang-orang ini sudah menjadi mitos, (mereka) lebih dari sekadar olah raga ini. Saya bisa katakan yang paling penting adalah mereka telah memajukan olah raga ini."

Baca juga: Roland Garros jadi ladang persiapan Federer menuju Wimbledon

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021