Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) segera membentuk komisi bersama (joint commission), untuk membahas berbagai persoalan dalam hubungan bilateral kedua negara.

Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa di Jakarta, Rabu, mengatakan, peresmian komisi bersama dengan AS itu akan dilakukan bersama mitranya Menlu AS Hillary Clinton.

"Ini adalah pertemuan penting untuk meluncurkan sebuah `joint `commision antara Indonesia dengan AS. AS sendiri hanya punya pertemuan dengan beberapa negara seperti China dan India," kata Marty, berkenaan dengan rencana kunjungan kerjanya ke negeri Paman Sam selama 12 hari sejak 17 September 2010.

Melalui komisi bersama itu, menlu dari kedua negara akan bertemu setiap tahunnya membicarakan isu-isu penting seperti Hak Asasi Manusia (HAM), pertahanan, perdagangan, dan isu lainnya.

Selain akan meresmikan komisi bersama kedua negara, selama di AS Marty Natalegawa juga akan memimpin pertemuan antara ASEAN dengan AS.

Pertemuan itu, merupakan pertemuan kedua setelah pertemuan di Singapura yang akan membicarakan penciptaan tata ruang baru di kawasan (regional architecture building).

"AS memperlihatkan ketertarikannya dalam tiga pilar ASEAN, namun AS pun perlu untuk memberikan kontribusi sejajar dengan ASEAN, kami berharap dapat membicarakan hal tersebut nanti," jelas Marty

Pertemuan itu rencananya dilakukan di sela-sela Sidang Majelis Umum (SMU) PBB mengenai Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) yang dihadiri 148 kepala negara pada 20-28 September untuk mengevaluasi MDGs yang ditargetkan pada 2015.

"SMU sendiri diagendakan untuk membicarakan penguatan peran PBB," kata Marty.

Selain menghadiri SMU, delegasi Indonesia juga dijadwalkan menghadiri pertemuan tingkat menteri di beberapa institusi seperti Organisasi Konferensi Islam (OKI), Gerakan Non-Blok (GNB), dan negara kelompok 77 (G-77).

Tidak ketinggalan pertemuan bilateral dengan menlu dari tidak kurang 40 negara, termasuk dengan menlu Malaysia.

"Pertemuan dengan Menlu Malaysia adalah bagian dari pertemuan lanjutan setelah pertemuan 6 September kemarin. Setelah pertemuan di sela-sela SMU PBB, masih ada dua pertemuan tingkat teknis dan satu pertemuan tingkat menlu pada Desember untuk membicarakan isu perbatasan," kata Marty

Untuk pertemuan tingkat ASEAN, Indonesia akan memimpin pertemuan negara-negara ASEAN dengan Sekretaris Jendral (Sekjen) PBB Ban Ki Moon. (*)
(T.KR-DLN/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010