Itu adalah situasi yang sangat sensitif dan sulit, tetapi kami yakin memperlakukannya dengan hormat
Jakarta (ANTARA) - Menyikapi pengunduran diri Naomi Osaka setelah memenangi babak pertama French Open 2021 dua pekan lalu, panitia penyelenggara mengatakan telah melakukan prosedur semaksimal mungkin untuk membantu petenis Jepang itu agar tidak mundur dari turnamen Grand Slam tanah liat.

Panpel French Open mengaku memahami masalah tekanan mental yang mendorong Osaka sehingga enggan melakukan konferensi pers selepas pertandingan, meski akhirnya dia mendapat denda 15.000 dolar Amerika atau sekitar Rp214 juta.

"Denda 15 ribu bukan angka maksimum, yang bisa mencapai 20 ribu. Kami sengaja memberikan nominal itu sebagai pesan kami tidak ingin memberi hukuman maksimal," kata Direktur Jenderal Federasi Tenis Prancis (FFT) Amelie Oudea-Castera kepada Reuters, Senin.

Baca juga: Osaka mundur dari French Open dengan alasan depresi
Baca juga: Naomi Osaka tulis pesan untuk fans setelah mundur dari French Open


FFT mengedepankan kepedulian kepada peserta yang memiliki kendala sehingga mengganggu pertandingan. Meski menyadari situasi tersebut sensitif dan sulit diatasi, namun FFT menekankan sanksi yang diberikan bertujuan untuk melakukan pendekatan kepada atlet.

"Kami benar-benar peduli padanya dan mencoba untuk terlibat. Itu adalah situasi yang sangat sensitif dan sulit, tetapi kami yakin memperlakukannya dengan hormat. Kami berharap bisa melakukan lebih baik untuk kesehatan mental. Ini adalah bagian dari peta jalan yang kami miliki dengan Slam lainnya," Castera menyebutkan.

Osaka, pemenang Grand Slam empat kali itu, mendapat denda dan teguran keras dari dewan empat turnamen Grand Slam yang memperingatkannya tentang kemungkinan diskualifikasi dari Roland Garros dan turnamen selanjutnya.

Baca juga: Osaka terancam didiskualifikasi dari French Open

Beralasan telah menderita depresi dalam menghadapi media selama hampir tiga tahun, Osaka pun mantap untuk mundur meski sudah didekati oleh panitia berulang kali untuk memikirkan ulang keputusannya.

Pengunduran diri petenis peringkat dua WTA itu membuat empat Grand Slam dikritik oleh para penggemar dan pakar atas penanganan mereka terhadap masalah tersebut.

Menyikapi ini, Presiden FFT Gilles Moretton menegaskan mereka akan bertindak pro-aktif untuk membantu atlet lepas dari masalah.

"Sekarang kami hanya menginginkan satu hal, dia (Osaka) bisa pulih secepat mungkin dan berada dalam kondisi yang sangat baik, serta siap untuk berbicara dengan media di Wimbledon. Kami akan sangat senang dengan hal itu," pungkasnya.

Baca juga: Naomi Osaka mundur dari turnamen pra-Wimbledon di Berlin
Baca juga: Djokovic puji keputusan Osaka mundur karena kesehatan mental
Baca juga: Naomi Osaka kantongi tiket ke Olimpiade Tokyo

 

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021