Jakarta (ANTARA) - Film animasi "Ini Budi" dicanangkan menjadi salah satu materi belajar di sekolah untuk membantu menanamkan nilai-nilai toleransi agar lebih mudah dimengerti siswa.

"Ini Budi" mengajarkan pentingnya pengetahuan menghargai perbedaan sejak dini, sehingga akan memberikan dampak positif bagi pelajar ke depannya.

Menurut Riset Programme for International Students Assessment (PISA) tahun 2018, 41 persen siswa di Indonesia pernah mengalami perundungan (bullying) yang disebabkan oleh perbedaan. Untuk itulah, film animasi "Ini Budi" menjadi penting untuk dicanangkan menjadi bagian dari materi belajar di sekolah.

"Perundungan adalah salah satu bentuk intoleransi dan ketidakmampuan menghargai perbedaan. Saya berharap 'Ini Budi' bisa jadi cara seru untuk membantu menanamkan nilai-nilai toleransi kepada siswa," ujar Ayu Kartika Dewi, Managing Director Indika Foundation dalan siaran resminya dikutip pada Rabu.

Baca juga: Film animasi "Luca" ajak pecinta Vespa nikmati musim panas

Baca juga: Film animasi "Scoob!" akan dibuat sekuel?


Ayu mengatakan "Ini Budi" dapat membuka cara pandang baru untuk guru, bahwa nilai-nilai toleransi dan keragaman dapat diajarkan kepada siswa dengan cara yang menarik.

"'Ini Budi' juga sangat relevan bagi siswa, karena menggunakan konten video dan platform media sosial yang disenangi anak-anak, sehingga saya berharap siswa dapat lebih mudah memahami nilai toleransi," kata Ayu.

Rumah Produksi Paragon Pictures dan Indika Foundation pun membuat sebuah kegiatan yang tidak biasa di dalam dunia pendidikan Indonesia, yaitu belajar dan mengajar melalui storytelling.

Hal tersebut dilakukan agar siswa dan siswi tidak mudah jenuh saat belajar secara daring. Salah satu kegiatannya adalah menggelar event workshop kreatif yang diperuntukkan untuk para guru.

Dalam acara tersebut, para guru diajarkan cara membuat sebuah storytelling yang menarik bagi siswa dan siswi. Film "Ini Budi" dipilih menjadi salah satu materi untuk pengajaran storytelling.

Produser Paragon Pictures, Ellen Xie mengatakan beratnya pengajaran secara daring sangat dirasakan oleh para guru. Selain karena kurangnya interaksi, anak kadang gampang terdistraksi. Karena itulah metode ajar yang kreatif diperlukan oleh para guru .

"Lain halnya ketika anak sedang menonton film kartun di TV, mereka bisa betah berjam-jam berkonsentrasi. Kami melihat pembuatan film kartun dan edukasi dapat saling berkolaborasi sehingga kita bisa memberikan tontonan yang bermakna dan anak dapat bergembira menikmatinya. Kami berharap lewat film animasi 'Ini Budi', anak-anak menjadi lebih bersemangat untuk pergi ke sekolah dan menjadikan sekolah tempat yang menyenangkan bagi mereka," kata Ellen.

Baca juga: Menparekraf apresiasi kehadiran film animasi buatan anak negeri

Baca juga: Jim Gaffigan bagi pengalaman mengisi suara film animasi saat pandemi


Sementara itu, Inul Daratista yang menjadi pengisi suara di film kartun Ini Budi berharap, dengan hadirnya film animasi "Ini Budi" dapat memberikan pengaruh positif bagi dunia pendidikan Indonesia.

"Harapan saya dengan hadirnya kartun 'Ini Budi' di sekolah-sekolah. Bisa lebih mengedukasi anak-anak kita tentang keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia. Karena menurut saya, sekarang ini era-nya serba digital, generasi sekarang itu generasi digital," ujar Inul.

Lebih lanjut Inul mengatakan bahwa pengajaran melalui media animasi atau storytelling lebih efektif saat ini, dibandingkan dengan metode textbook. Anak-anak jadi lebih mudah memahami tentang arti keragaman dan bisa langsung diaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Disney+ tarik beberapa film animasi klasik yang bermuatan rasis

Baca juga: Netflix siapkan animasi "Ultraman" dengan cerita baru

Baca juga: Studio Ghibli siapkan film animasi baru karya Hayao Miyazaki

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021