Lamongan (ANTARA News) - Persela Lamongan kembali gagal meraih kemenangan di kandang setelah ditahan imbang tanpa gol oleh Arema Indonesia, pada pertandingan Liga Super Indonesia di Stadion Surajaya Lamongan, Minggu malam.

Kegagalan kedua kalinya mengamankan poin penuh di kandang menjadi kerugian besar bagi Persela. Apalagi, Fabiano Beltrame dan kawan-kawan baru saja menelan dua kekalahan pada laga tandang di PSPS Pekanbaru dan Persija Jakarta.

Pada laga awal musim lalu, "Laskar Joko Tingkir" juga tampil loyo di depan pendukungnya dan gagal mengemas tiga angka setelah ditahan imbang Persib Bandung 1-1.

Dari lima laga yang sudah dimainkan, Persela masih berada di peringkat 13 klasemen sementara dengan mengemas nilai lima, hasil dari sekali menang, dua kali seri dan dua kali kalah. Satu-satunya kemenangan didapat saat menjamu Sriwijaya FC.

"Saya jelas kecewa dengan hasil imbang ini, tapi anak-anak sudah berjuang maksimal untuk meraih kemenangan," kata pelatih Persela Subangkit, usai pertandingan.

Buruknya penyelesaian akhir, diakui Subangkit menjadi salah satu faktor kegagalan timnya meraih kemenangan. Padahal, ada sejumlah peluang yang semestinya bisa menghasilkan gol.

Setidaknya dua kali tendangan penyerang muda Aris Alfiansyah mampu digagalkan kiper Arema, Kurnia Mega. Sementara sontekan Reduoanne Barkaoui di babak kedua masih melambung di atas mistar.

Persela sempat mendapat peluang bagus melalui Ferry Ariawan, tetapi tendangan keras mantan pemain tim PON Jatim itu masih menyamping dari mistar gawang Kurnia Mega.

Masuknya pemain yang baru dikontrak Emalue Serge pada 10 menit jelang laga berakhir, juga tidak banyak membawa perubahan terhadap tekanan tuan rumah.

Sementara Arema juga memiliki sejumlah peluang bagus, tetapi juga gagal berbuah gol. Absennya Noh Alam Syah cukup berpengaruh dengan ketajaman lini depan Arema.

Sedangkan Yongki Aribowo beberapa kali kesulitan menembus pertahanan Persela. Begitu juga Roman Chmelo dan M. Ridhuan juga tidak tampil dalam peforma terbaiknya.

(D010/R010/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010