Havana (ANTARA News) - Tigabelas pembangkang politik yang masih dalam penjara di Kuba menolak diasingkan ke luar negeri, tapi mengharapkan pemerintah akan memenuhi janji yang dibuat dengan pastur Katolik bahwa mereka akan dibebaskan.

Para pembangkang itu adalah anggota kelompok 52 tapol yang telah disetujui oleh pemerintah Presiden Raul Castro untuk dibebaskan menyusul pembicaraan pada 7 Juli dengan Kardinal Jaime Ortega.

Perjanjian itu tidak menetapkan tanggal tepatnya, tapi menyebutkan "periode tiga hingga empat bulan" yang secara teknis akan berakhir Ahad.

Dari para pembangkang yang telah Castro setujui untuk dibebaskan itu, 39 orang telah dibiarkan pergi setelah menerima tawaran imigrasi ke Spanyol dengan keluarga mereka. Tigabelas pembangkang yang tersisa menolak diasingkan ke luar negeri.

"Saya telah berbicara dengan suami saya, dan mereka (pemerintah) belum mengatakan apa-apa padanya," kata Berta Soler, istri pembangkang Angel Moya.

"Tekanan hingga ke menit terakhir ini telah dirancang agar kami menerima tawaran untuk pergi," ujar Soler pada AFP.

"Kami adalah wanita-wanita yang percaya dan otimistis, meskipun dengan banyak tekanan."

Para pembangkang percaya tujuan pemerintah adalah untuk menghancurkan oposisi dengan mengirim para pemimpin mereka ke pengasingan.

"Pemenang besar dalam seluruh operasi ini adalah rezim itu," tegas pembangkang Elizardo Sanchez.

"Mereka melemparkan beban pada tawanan mereka dan memperbaiki citra mereka, sementara bentuk totalitarian pemerintah tetap," kata Sanchez.

Havana sering meremehkan pembangkang sebagai "tentara sewaan" yang diupah Washington.

"Bulan ini telah mulai, saya mengharapkan bahwa mereka akan memenuhi apa yang telah mereka umumkan," ucap Jose Felix Perez, sekjen Dewan Episkopal Katolik.

"Tak mungkin pemerintah tidak menghormati perjanjiannya dengan Gereja," ujar seorang diplomat pada AFP, yang berbicara tanpa menyebut nama. "Akan hilang semua kredibilitas jika itu terjadi."

Ketua Majelis Nasional Ricardo Alarcon mengatakan di Jenewa pada 20 Juli bahwa satu-satunya pemerintah komunis di Amerika itu ingin membebaskan semua orang dalam daftar pembangkang internasional yang tidak pernah dipenjarakan karena kejahatan berat.

Secara terpisah, Kuba membolehkan 11 tawanan lain yang dituduh melakukan perompakan dan terorisme dalam kasus yang tak berkaitan untuk dibebaskan. Dari mereka itu, empat orang telah melakukan perjalanan, Kamis.(*)

AFP/S008/H-AK

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010