Permintaan datang pada saat pandemi..
Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di wilayah Kota Batu, Jawa Timur, mengincar perluasan pangsa pasar ekspor untuk berbagai jenis produk keripik buatan dalam negeri.

Pemilik Usaha Keripik Momchips Hari Mastutik, di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa, mengatakan bahwa dampak pandemi COVID-19 memang diakuinya sedikit menghambat ekspor produk keripik buatannya itu. Namun, menurutnya peluang untuk ekspor masih terbuka.

"Untuk permintaan dari Singapura, saat ini masih berhenti. Tetapi, ada permintaan dari Kanada, itu lebih banyak. Permintaan datang pada saat pandemi COVID-19," katanya, kepada ANTARA.
Baca juga: Gernas BBI dongkrak transaksi daring pelaku UKM

Tutik, sapaan akrabnya, menambahkan, selama pandemi penyakit akibat penyebaran virus Corona, memang memberikan dampak terhadap permintaan produk keripik buah, dan keripik sayuran miliknya itu.

Omzet yang diterima, juga mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19. Saat ini, omzet yang diterima pelaku UKM tersebut tercatat lebih dari Rp100 juta per bulan. Sementara pada saat sebelum pandemi COVID-19, omzet per bulan bisa mencapai Rp300 juta.

Perempuan berusia 61 tahun itu mengakui, penjualan produk keripik secara langsung kepada konsumen, selama pandemi COVID-19 memang mengalami penurunan. Namun, untuk penjualan secara daring, saat ini malah melonjak.

"Untuk online itu mau tidak mau harus mengelola. Untuk permintaan dari Kanada ini, ada kurang lebih 100-150 karton produk keripik," katanya.
Baca juga: Pelaku UKM di Kota Malang tangkap peluang di tengah pandemi COVID-19

Selain permintaan dari Kanada, ia menyatakan juga tengah menjajaki adanya peluang ekspor ke Turki, dan Jepang. Rencananya, pesanan produk keripik untuk Turki mencapai 700 karton, dan jumlah tersebut cukup besar bagi pelaku UKM seperti Tutik.

Sementara untuk permintaan dari pasar Jepang, saat ini, produk keripik dengan merek Momchips, tersebut sudah mendaftarkan produk buatannya itu ke badan pengawas obat, dan makanan di Negeri Sakura.

"Selain ke Kanada, ada ke Turki, dan Jepang. Untuk di Jepang, sudah didaftarkan. Sementara untuk Turki, itu skala besar, ada sekitar 700 karton, lebih banyak dari Kanada," kata Tutik.

Keberhasilan untuk menembus pasar ekspor yang dilakukan UKM dari Kota Batu tersebut, tidak terjadi dalam sekejap. Tutik telah mengikuti berbagai pameran di Indonesia untuk memasarkan produk buatannya tersebut.
Baca juga: Pelaku usaha harapkan Gernas BBI dorong promosi produk UKM

Salah satu pameran yang menurutnya memberikan andil cukup besar terhadap ekspor produk keripik buatannya itu adalah Trade Expo Indonesia (TEI) yang digagas oleh Kementerian Perdagangan. Dari berbagai pameran itu, produk Momchips dikenal di pasar luar negeri.

"Setelah mengikuti berbagai pameran itu, saya mendapatkan buyer dari luar negeri seperti Korea, Singapura, Dubai, dan Taiwan. Itu langsung transaksi, dan sampai sekarang masih rutin," tambahnya.

Meskipun keikutsertaannya dalam berbagai pameran tersebut terkesan mudah dilakukan, Tutik juga sempat merugi, lantaran ditipu oleh salah seorang pembeli asal luar negeri. Kejadian itu menyebabkan usaha keripik miliknya hampir bangkrut.

"Saya pernah tertipu, dan itu benar-benar membuat saya bangkrut. Namun saya berhasil bangkit, dan saat ini usaha semakin berkembang, termasuk untuk permintaan di dalam negeri," ujarnya.
Baca juga: Bank BRI berharap gernas BBI dorong pelaku UMKM untuk "go global"

Selain mengincar perluasan pasar di luar negeri itu, Tutik juga mendapatkan peluang untuk memasok pada jaringan toko ritel modern yang ada di Indonesia. Toko ritel modern tersebut, memiliki kurang lebih 2.000 gerai di seluruh Indonesia.

Saat ini, PT Arjuna Citra Indonesia yang merupakan salah satu UKM yang mengikuti gelaran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) tersebut, memiliki puluhan jenis keripik. Berbagai jenis keripik buah, dan sayuran, diproduksi dengan kualitas tinggi.

Beberapa jenis keripik sayur hasil produksinya antara lain adalah, keripik brokoli, wortel, paprika, bawang bombay, dan lainnya. Sementara untuk keripik buah, seperti keripik durian, nangka, apel, nanas, salak, dan lainnya.

Secara keseluruhan, PT Arjuna Citra Indonesia saat ini telah mempekerjakan sebanyak 16 orang pegawai yang terdiri dari 11 orang bertugas pada proses produksi, dan sisanya merupakan tim pemasaran, dan tim administrasi.

Baca juga: Luhut: Semangat Bangga Buatan Indonesia konsisten hadir bagi UMKM
Baca juga: Erick Thohir ingin UMKM Jatim disukai dan dicintai konsumen global


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021