Paris (ANTARA News) - Komandan angkatan laut anti-perompak Uni Eropa di Lautan Hindia Kamis menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera menemukan cara terbaik menangkap perompak Somalia di dermaga.

"Tindakan kami memungkinkan kita untuk menahan pembajakan tetapi tentu tidak untuk menyelesaikan itu," ketua NAVFOR Uni Eropa Philippe Coindreau.

"Sangat diharapkan bahwa negara-negara di wilayah ini setuju untuk menghukum bajak laut dan bahwa solusi internasional ditemukan secepat mungkin," katanya kepada para wartawan dalam konferensi melalui video.

Coindreau menambahkan bahwa jumlah serangan di kawasan itu masih tetap stabil, tetapi zona mereka melakukan perompakan makin berkembang.

Perompak yang berbasis di wilayah Somalia tak kenal hukum itu telah mengantongi jutaan dolar uang tebusan untuk kapal yang mereka sita sekitar Teluk Aden, meskipun kapal perang dari berbagai negara yang melakukan patroli telah menangkap beberapa dari mereka.

Sepuluh warga Somalia ditangkap di Samudra Hindia diajukan ke pengadilan di Hamburg pekan ini dituduh menyerang sebuah kapal kargo Jerman.

Lima warga Somalia terbukti bersalah atas pembajakan yang menyerang sebuah kapal Amerika Serikat di Samudera Hindia, hukuman pertama bagi Amerika Serikat atas tuduhan tersebut dalam hampir dua abad, kata para pejabat Rabu.

Tetapi tetangga Somalia, Kenya, yang tahun lalu menandatangani kesepakatan dengan negara-negara Barat akan mengadili tersangka perompak di pengadilan tersebut, membebaskan 26 tersangka perompak Somalia bulan ini dan mengatakan penanganan kasus itu terlalu berat.

Lebih dari 700 bajak laut yang dicurigai dan divonis sekarang dalam tahanan di 12 negara, lebih dari setengah dari mereka di Somalia, kata para pejabat PBB bulan ini.

Untuk mengadili mereka, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon telah mengusulkan antara lain gagasan membentuk pengadilan di bawah otoritas Somalia di negara tetangga.
(H-AK/S004)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010