Jakarta (ANTARA) - Penetrasi internet di sebuah wilayah memberikan pengaruh yang positif terhadap indeks nilai yang diraih oleh siswa, kata VP Marketing Ruangguru Ignatius Untung Surapati saat menunjukkan data hasil Kompetisi Sains Ruangguru (KSR) tingkat SMA/MA secara virtual, Rabu.

"Data menunjukkan ada korelasi linear antara tingkat penetrasi internet di provinsi dengan hasil skor yang dicapai oleh peserta KSR," katanya.

Kepulauan Riau, Jawa, dan Bali menunjukkan hasil yang linear. Ketiga wilayah tersebut memiliki tingkat penetrasi internet yang lebih tinggi dibanding wilayah lain dan peserta KSR yang berasal dari sana memiliki indeks nilai yang baik.

Baca juga: Akses internet tantangan terbesar capai target literasi digital

Provinsi DKI Jakarta misalnya, dengan tingkat penetrasi internet tertinggi se-Indonesia yakni 73 persen, berhasil mendapatkan indeks nilai sebesar 136,99.

Data tersebut juga menunjukkan bahwa siswa yang berasal dari provinsi dengan tingkat penetrasi internet di atas 47 persen dapat meraih nilai rata-rata 104. Sementara itu, siswa yang berasal dari provinsi dengan tingkat penetrasi internet di bawah 47 persen meraih nilai rata-rata 71.

Meski demikian, tambah Ignatius, tetap terjadi anomali di beberapa provinsi. Misalnya, Riau yang tingkat penetrasi internetnya tergolong rendah yakni 45 persen justru meraih indeks nilai yang tinggi sebesar 144,35.

Baca juga: Telkomsel dukung penyaluran kuota internet belajar

Kemudian Kalimantan Selatan yang tingkat penetrasi internetnya lebih tinggi yaitu sebesar 50 persen justru indeks nilainya hanya 62,21.

"Data ini menunjukkan bahwa penetrasi yang tinggi memang bukan jaminan, tapi penetrasi yang rendah tentu sulit sekali untuk mendorong nilai siswa," imbuh Ignatius.

Oleh karena itu, Ignatius mengatakan bahwa Ruangguru akan terus berkontribusi dalam memberikan akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas di Indonesia, salah satunya dengan mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan penetrasi internet ke seluruh penjuru negeri.

"Selain itu, kami juga mendorong pengembangan konten edukatif yang berkualitas dan metode belajar terpersonalisasi untuk menggali kemampuan siswa secara maksimal melalui teknologi," pungkas Ignatius.

Baca juga: Kemenkeu ungkap Ruangguru paling banyak dipilih peserta Prakerja

Baca juga: Pelajaran dari singkatnya "pengabdian" stafsus milenial presiden

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021