Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah diharapkan memiliki sikap politik tegas dengan mendukung reformasi dan kebebasan demokrasi yang selama sepekan terakhir terus diserukan oleh rakyat Mesir.

"Indonesia merupakan negara demokrasi terbesar ketiga, maka saya harapkan pemerintah bersikap kritis dan mendukung reformasi yang diserukan rakyat Mesir," kata anggota Komisi I DPR Sidarto Danusubroto di Jakarta, Selasa.

Dia menambahkan, pemerintah harus mendorong reformasi yang diinginkan rakyat Mesir sebagaimana dukungan tersebut juga disampaikan oleh negara-negara lain yang menjunjung tinggi asas demokrasi.

"Pemerintahan yang bersifat otoriter harus segera ditinggalkan, menghentikan tindak kekerasan, dan tentunya melindungi HAM," tambah Sidarto.

Dengan adanya proses reformasi ini, lanjutnya, diharapkan keadaan rakyat Mesir ke depan akan membaik, khususnya untuk demokrasi dan HAM.

Sidarto menyatakan prihatin terhadap jatuhnya korban dalam krisis di Mesir dalam sepekan terakhir.

Seperti diberitakan, situasi terakhir di Mesir semakin mencekam. Pengunjuk rasa telah mengumumkan mogok massal dan menyerukan pawai massa di ibu kota pada hari ini.

Hari kedelapan protes antipemerintah yang telah menelan setidaknya 125 nyawa dalam bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi ini tetap menuntut Presiden Hosni Mubarok untuk segera turun dari kursi kepresidenan.

Guna meredam aksi unjuk rasa tersebut, pemerintah Mesir mengerahkan kurang lebih 800 tentara ke Semenanjung Sinai atas persetujuan Israel guna meningkatkan keamanan ketika unjuk rasa meluas ke seluruh Mesir.(*)
(T.KR-VFT/S024)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011