Teheran (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Parlemen Iran (Majlis) menyampaikan dukungannya atas revolusi di Mesir ketika para demonstran melanjutkan aksinya untuk mendesak Presiden Hosni Mubarak mundur, Press TV melaporkan pada Rabu.

Sebanyak 214 anggota legislatif sepakat dalam sebuah pernyataan yang mendukung revolusi Mesir pada Selasa, seraya menyebut gerakan yang tengah berlangsung di negara Afrika Utara itu sebagai pergolakan suci dan kesadaran bersejarah, menurut laporan itu.

"Hari ini, pergolakan Muslim Mesir telah menempatkan negara itu sebagai pusat perkembangan Timur Tengah dan pencari kebebasan dunia ... negara-negara Islam kini siap menanti hasil revolusi suci itu," tulis pernyataan itu yang mengutip seorang anggota parlemen.

Para anggota parlemen Iran menggambarkan dukungan Iran bagi revolusi Mesir itu sebagai dukungan spiritual, menurut laporan itu.

Menteri Luar Negeri Iran Ali-Akbar Salehi pada Senin mengatakan bahwa Iran mendukung gerakan di negara hebat seperti Mesir, menurut laporan kantor berita ISNA.

"Aksi protes populer dan gerakan di negara-negara Afrika Utara termasuk Mesir menunjukkan pentingnya pemeriksaan seksama di wilayah itu dan berakhirnya pemerintahan diktator," kata Salehi.

"Tunisia dan Mesir membuktikan bahwa zaman rekayasa dan kendali dari kekuatan arogan dunia telah berakhir sehingga rakyat kini tengah menentukan nasibnya sendiri," katanya seperti dikutip ISNA.

Salehi mengkritik campur tangan langsung Amerika Serikat dalam pembangunan Mesir.

Sementara itu ia mengatakan saudara-saudari di Mesir menunjukkan bahwa mereka tidak akan terus menerus mentolerir kejahatan rezim Zionis.

Pada Rabu, aksi protes massal terhadap Hosni Mubarak memasuki pekan kedua meskipun pada Selasa malam ia telah menyampaikan bahwa ia akan mundur setelah pemilihan umum Mesir pada September mendatang.

Sebagian besar pemrotes bersikeras bahwa Mubarak harus segera mengakhiri 30 tahun masa kepemimpinannya itu.(*)
(Uu.KR-PPT/M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011