Cleveland, Ohio (ANTARA News) - Cleveland Cavaliers hampir menyamai rekor kekalahan beruntun terpanjang satu musim dalam sejarah NBA setelah kekalahan ke-22 mereka berturut-turut, usai menyerah 112-117 pada Indiana Pacers, Rabu.

Dalam laga itu, Ramon Sessions mencetak angka tertinggi dengan 25 angka, dan Cavaliers tetap bermain ketat hingga detik-detik terakhir.  Akhirnya mereka mengalami nasib serupa seperti dalam setiap pertandingan mereka sejak mengalahkan New York 109-102 melalui perpanjangan waktu pada 18 Desember.

Jika Cavaliers kalah di Memphis Jumat nanti, maka mereka akan menyamai rekor kekalahan beruntun NBA sepanjang masa, 23 pertandingan, yang dicetak Vancouver Grizzlies pada 1995-96 dan dua musim kemudian disamai Denver Nuggets.

Jumlah tersebut akan bertambah jika Cleveland mengalami kekalahan di kandang saat melawan Portland, Sabtu. Dua puluh empat kekalahan beruntun akan membuat mereka mencetak rekor kekalahan dalam satu musim dan menambah catatan buruk mereka.

Cavaliers sudah mengantungi rekor 24 kekalahan beruntun dalam lebih dari satu musim NBA, setelah kalah pada 19 pertandingan terakhir musim 1981-82 dan lima pertandingan pertama musim 1982-83.

Rekor tersebut bisa terpecahkan ketika Cavaliers bertandang ke Dallas, Senin.

Cavaliers terpuruk ke dalam rekor (menang-kalah) terburuk pada liga, 8-41 dengan kekalahan ke-32 dalam 33 pertandingan terakhir.

Cleveland memperpendek jarak angka menjadi 113-112 tetapi Anthony Parker gagal melakukan tembakan melompat dan pemain Indiana Danny Granger memasukkan dua lemparan bebas saat waktu tersisa 17 detik untuk membuat Pacers unggul 115-112.

Cavaliers dapat menyamakan kedudukan melalui lemparan tiga angka, tetapi Granger mencuri bola dari J.J. Hickson, dan melakukan dua lemparan bebas lagi saat waktu tersisa 10 detik untuk memastikan kemenangan Indiana.

Darren Collison menambahkan 22 poin bagi Indiana sementara Antawn Jamison 21 bagi Cavaliers.

F005/T009

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011