Kita harapkan dengan vaksinasi ini, para murid, para pelajar dapat diberikan proteksi, perlindungan yang maksimum
Banyumas (ANTARA) - Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Tengah menggelar vaksinasi COVID-19 massal bagi pelajar dan santri di SMP Muhammadiyah Boarding School Pondok Pesantren Zam Zam Cilongok, Kabupaten Banyumas, Selasa.

Bahkan, SMP Muhammadiyah BS Ponpes Zam Zam menjadi salah satu dari 11 sekolah/pesantren yang berkesempatan mengikuti dialog secara virtual dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang tengah memantau pelaksanaan vaksinasi di SMP Negeri 1 Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa sore.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan kegiatan vaksinasi massal tersebut dalam rangka persiapan pembelajaran tatap muka.

Baca juga: BIN Daerah Jateng kembali gelar vaksinasi bagi pelajar di Banyumas

"Kita harapkan dengan vaksinasi ini, para murid, para pelajar dapat diberikan proteksi, perlindungan yang maksimum, dan kemudian nanti bisa beraktivitas lagi, melakukan pembelajaran tatap muka dengan aman," kata Presiden.

Presiden juga berpesan kepada seluruh pelajar dan santri agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan meskipun telah divaksin.

"Saya ingin mengingatkan kepada anak-anak kalau nanti sudah mulai masuk kelas, pembelajaran tatap muka dimulai, jangan lupa disiplin terhadap protokol kesehatan, selalu memakai masker. Kalau habis kegiatan cuci tangan, jangan bergerombol berkerumunan, dan kita harapkan semakin hari kasus-kasus positif yang ada di negara kita akan semakin turun," kata Presiden.

Baca juga: Bupati: Cakupan vaksinasi COVID-19 di Banyumas capai 42,6 persen

Sementara dalam dialog secara virtual, Presiden berkesempatan menyapa perwakilan siswa/santri dari Gorontalo, Lampung dan Jambi.

Kendati hingga akhir acara siswa/santri SMP Muhammadiyah BS Ponpes Zam Zam tidak berkesempatan disapa dan berdialog dengan Presiden Jokowi, mereka tetap semangat untuk mengikuti acara tersebut.
Kegiatan vaksinasi massal bagi pelajar dan santri yang diselenggarakan BIN Daerah Jateng di SMP Muhammadiyah BS Ponpes Zam Zam Cilongok, Kabupaten Banyumas, Selasa (19/10/2021) . ANTARA/HO-BIN Daerah Jateng


Seorang pelajar kelas VIII SMP Muhammadiyah BS Ponpes Zam Zam Cilongok, Tazkia mengaku tetap semangat meskipun tidak berkesempatan berdialog dengan Presiden Jokowi.

Baca juga: Alumni Akabri 98 gelar vaksinasi COVID-19 untuk pelajar di Banyumas

Jika berkesempatan untuk dialog, dia ingin menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Kepala BIN Budi Gunawan atas terselenggaranya vaksinasi.

"Saya berharap vaksinasi dapat dilaksanakan dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia, sehingga dapat mencegah dampak buruk dari COVID-19," katanya.

Ia mengakui pandemi sangat berbekas dan menimbulkan kesedihan tersendiri baginya karena seorang anggota keluarganya harus meninggal dunia karena COVID-19, sementara keluarga tidak diperkenankan untuk mengantar hingga peristirahatannya yang terakhir.

Pelajar lainnya, Muhammad Nofran Yuanda mengharapkan dengan adanya program vaksinasi, kegiatan pembelajaran tatap muka dapat segera dilaksanakan kembali.

Baca juga: TNI-Bulog Banyumas fasilitasi vaksinasi COVID-19 warga Cilacap

"Kami juga merasa yakin dan tidak was-was setelah divaksin. Selama ini pembelajaran secara daring menyulitkan siswa untuk memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru," katanya.

Terkait dengan pelaksanaan vaksinasi tersebut, Kepala BIN Daerah Jawa Tengah Brigjen TNI Sondi Siswanto mengatakan, pihaknya menyediakan sebanyak 6.500 dosis vaksin Sinovac untuk kegiatan vaksinasi yang digelar di Kabupaten Banyumas pada Selasa ini.

Dalam hal ini, kata dia, pihaknya menggelar vaksinasi di lima lokasi, yakni vaksinasi untuk pelajar/santri di SMP Muhammadiyah BS Ponpes Zam Zam Cilongok dan SMP Negeri 3 Kebasen serta vaksinasi untuk masyarakat yang dilaksanakan dari rumah ke rumah (door to door) di Desa Tinggarjaya (Kecamatan Jatilawang) dan Desa Banteran serta Wangon (Kecamatan Wangon).

Baca juga: Kemenhub dukung vaksinasi bagi pekerja transportasi di Banyumas

"Program vaksinasi door to door, merupakan terobosan yang dilakukan oleh Kepala BIN Bapak Jenderal Polisi Purnawirawan Budi Gunawan dalam upaya memudahkan masyarakat mengakses vaksin. Dengan vaksinasi door to door, maka potensi kerumunan di pusat-pusat vaksinasi dapat diminimalisasi sehingga lebih aman dari kerumunan, di samping sistem door to door juga terbukti mampu meningkatkan partisipasi masyarakat mengikuti vaksinasi," katanya.

Ia mengatakan vaksinasi COVID-19 juga merupakan akselerasi program vaksinasi 3 juta dosis per hari dari pemerintah, sehingga target herd immunity atau kekebalan kelompok tercapai pada akhir 2021.

Kendati telah divaksin, Sondi mengharapkan pelajar, santri dan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan utamanya memakai masker dan rajin mencuci tangan ketika beraktivitas.

Baca juga: Banyumas dorong komunitas bantu warga lansia akses pelayanan vaksinasi
 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021