Jakarta (ANTARA News) - Produsen elektronik dari Jepang, Sharp, membidik 28 persen pasar mesin cuci otomatis penuh ("full auto") dengan target penjualan 7.000 sampai 10 ribu unit per bulan dari total pasar di segmen tersebut yang diproyeksi mencapai sekitar 426 ribu unit tahun ini.

"Pasar mesin cuci otomatis penuh akan tetap tumbuh tahun ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan edukasi penggunaan mesin cuci otomatis yang semakin gencar," kata Manager Produk dari Divisi Pemasaran Mesin Cuci dan Microwive PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) Meilianti, di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan berdasarkan data lembaga survei elektronik baik EMC dan Gfk, pasar mesin cuci otomatis mengalami pertumbuhan sekitar 30 persen tahun ini dari 325 ribu unit tahun lalu menjadi sekitar 426 ribu unit tahun ini.

Diakuinya, pasar mesin cuci otomatis masih kecil dibandingkan mesin cuci biasa dengan dua tabung. Mesin cuci otomatis pasarnya sekitar 28-31 persen dari total pasar mesin cuci yang tahun ini diproyeksi mencapai 1,8 juta unit.

"Pasar mesin cuci terus tumbuh. Tahun lalu permintaan mesin cuci mencapai 1,5 juta unit dan tahun ini diproyeksikan mencapai 1,8 juta," ujar Meilianti.

Seiring dengan tumbuhnya pasar mesin cuci, khususnya untuk segmen otomatis penuh, SEID, kata dia, meluncurkan mesin cuci otomatis penuh Ecodrum yang ramah lingkungan, hemat air dengan konsumsi di bawah 100 liter, hemat listrik dengan konsumsi 300 watt, dan irit penggunaan detergen.

Diakuinya, produk tersebut berasal dari Thailand dan dipasarkan di Indonesia dengan harga mulai dari Rp1,8 juta sampai Rp3,5 juta per unit, yang terdiri dari 10 tipe dengan kapasitas mulai dari 7-9 kilogram.

Sementara itu Presdir SEID Fumihiro Irie mengatakan SEID telah memiliki pabrik mesin cuci di Pulo Gadung, Jakarta Timur. Namun, hanya memproduksi mesin cuci dua tabung yang belum otomatis penuh.

"Penetrasi (pasar) mesin cuci di Indonesia sendiri masih sangat rendah. Karena itu kami gencar melakukan promosi, dan kami memiliki rencana memproduksi mesin cuci otomatis penuh," katanya.

(R016/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011