Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan piranti lunak dan analitik bisnis, SAS, akan fokus menggarap sektor government (pemerintah) dan telekomunikasi di Indonesia, disamping sektor perbankan.

"Klien kami 80 sampai 90 persen adalah perbankan, dan kini ada dua sektor yang akan kami fokuskan di Indonesia yaitu pemerintah dan telekomunikasi." kata Country Manager SAS Erwin Sukiato dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.

Disela Executive Bussiness Forum bertajuk "The power analytics for a better informed decision", Erwin menyatakan bahwa layanan SAS akan membantu sektor perbankan, perusahaan pembiayaan telekomunikasi, dan juga pemerintah untuk dapat membuat keputusan dalam situasi kompleks.

"Kami merespon secara aktif tentang permintaan dari para eksekutif untuk menyelesaikan permasalahan bisnis mereka yang berkaitan dengan hubungan pelanggan terutama Non-performing Loan (NPL), penipuan dan program manajemen kinerja perusahaan." kata Erwin Sukiato.

Melalui pemahaman yang lebih baik tentang penanganan volume data pelanggan dan operasional yang sangat banyak, SAS membantu menunjukan bagaimana cara analitik bisnis membantu mentrasformasikan industri untuk memperoleh manfaat dan persaingan bisnis, mengoptimalkan sumber daya, meningkatkan layanan dan mengatur risiko.

Peformance bisnis SAS tahun 2010 di seluruh dunia dibuktikan dengan pendapatan yang mencapai 2,43 milyar dolar. SAS yang didirikan pada 1976, dalam memberikan layanan analitik bisnis memiliki kelebihan yaitu bisa melakukan kapabilitas untuk mengkritik.

Adapun kendala yang dihadapi oleh klien perbankan sekarang, kata Erwin, adalah masalah kualitas data dan kurang optimalnya perusahaan terhadap bisnisnya.

Sementara itu, Practice Head SAS Asia Pasifik Deepak Ramanathan mengatakan bahwa analitik adalah mengenai kalkulasi, semakin banyak anda mengkalkulasi bisnis anda, maka semakin mudah anda melihat keuntungan bisnis.

Kerangka analitik bisnis yang dijalankan SAS adalah business solution, reporting, analytics dan data management, dengan cara kerja melihat pola dan perilaku kemudian melakukan tinjauan ke belakang dan prediksi kedepan.

Berbicara mengenai program SAS Education Academy, Erwin menganggap hal itu penting karena edukasi akan membuat SAS lebih besar.

Diantara Fitur baru dalam solusi bisnis SAS 2011, diantaranya text analytic yang menggunakan crawler yang terpasang pada blog, dan jejaring sosial untuk memantau sentimen pengguna terhadap sesuatu hal.

Selain itu ada juga sistem pengintegrasian piranti lunak SAS dengan program Microsoft Office terutama Outlook yang mendukung komunikasi e-mail pengguna.

(Yud/S026)

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011