"Kita juga mendorong adanya protes dari Dubes Indonesia di Australia ke kedua media tersebut."
Jakarta (ANTARA News) - "Subhanallah. Saya kaget mendengar berita seperti ini. Tentunya tidak benar sama sekali," kata anggota Komisi I DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), menanggapi pemberitaan dua surat kabar Australia "The Age" dan "Sydney Morning Herald" mengenai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Ibas mengemukakan hal itu kepada ANTARA News di Jakarta, Jumat, berkaitan dengan berita utama kedua surat kabar tersebut berkaitan dengan informasi yang disebut bocoran kawat Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta ke Washington. Info yang disebut dari laman WikiLeaks itu, antara lain menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyalahgunakan kekuasaannya.

Pemberitaan tersebut, menurut Ibas yang juga Sekretaris Jenderal Partai Demokrat tersebut, luar biasa kejamnya, apalagi tanpa ada konfirmasi kepada nama-nama yang disebut dalam berita tersebut.

Putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono itu menilai, berita tersebut menyesatkan dan mengarah kepada fitnah dan pencemaran nama baik.

"Kami mendukung langkah pemerintah, seperti yang disampaikan Menlu Marty untuk melakukan protes keras kepada Duta Besar Amerika di Jakarta, dan meminta mereka memberikan klarifikasi," katanya.

Klarifikasi dari Kedutaan Besar AS di Jakarta tersebut, lanjutnya, untuk menghindari keresahan terhadap masyarakat Indonesia.

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Marty Natalegawa, pada Jumat pagi telah memanggil Dubes AS, Scot Marciel dan secara bersama memberikan keterangan pers menyangkut pemberitaan dua surat kabar Australia yang mengutip WikiLeaks.

Ibas mengemukakan, "Kita juga mendorong adanya protes dari Dubes Indonesia di Australia ke kedua media tersebut dengan memberikan penjelasan atau hak jawab."

Ia mengaku belum membaca kedua media tersebut secara langsung. "Saya hanya baca poin-poinnya," katanya.

Saat diitanya apakah sudah berkomunikasi dengan ayahnya menyangkut berita tersebut, Ibas mengatakan, tidak perlu melakukan hal tersebut. "Saya tidak perlu pertanyakan ini, dan saya tidak percayai ini karena saya tahu bagaimana orang tua saya," demikian Ibas. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011