Timika (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua, tahun ini mengalokasikan anggaran untuk pembangunan dan peningkatan kualitas empat lapangan terbang (Lapter) perintis di wilayah itu.

Kepala Bidang Perhubungan Udara Mimika pada Dinas Perhubungan Mimika, John Rettob di Timika, Kamis mengatakan empat lapter perintis akan dibangun dan ditingkatkan itu yakni Lapter di Kampung Geselema dan Alama Distrik Jila, Jita, dan Potowayburu di Distrik Mimika Barat Jauh.

Ia menjelaskan, Lapter perintis di Geselema direncanakan dibangun mulai dari nol karena di kampung itu sebelumnya sama sekali tidak memiliki Lapter untuk didarati pesawat.

Sesuai hasil survei, katanya, Lapter Geselema akan dibangun dengan panjang 600 meter. Adapun Lapter Alama selama ini sudah didarati pesawat terbang perintis meski landas pacunya hanya ditanami rumput. Lapter Alama memiliki panjang 500 meter.

Selain dua Lapter di Distrik Jila itu, Dishub Mimika juga berencana meningkatkan kualitas Lapter perintis Jita dan Potowayburu dengan konstruksi aspal.

Lapter Jita saat ini memiliki panjang 486 meter dan akan diperpanjang menjadi 550 meter. Sedangkan Lapter Potowayburu memiliki panjang 600 meter dan akan diperpanjang menjadi 800 meter.

Menurut John, meski pembangunan dan peningkatan kualitas empat Lapter perintis tersebut sangat prioritas, namun dengan alokasi anggaran yang tersedia tidak semua pekerjaan bisa rampung tahun ini.

"Alokasi anggaran untuk bangun Lapter Geselema dan Alama masing-masing hanya Rp500 juta. Tidak mungkin kita bisa membangun sebuah Lapter hanya dengan anggaran sebesar itu, sementara biaya carter pesawat ke sana saja sudah bisa mencapai ratusan juta," kata John.

Meski demikian, katanya, Dishub Mimika tetap berupaya memanfaatkan ketersediaan anggaran yang ada untuk membuka Lapter terutama di Geselema mengingat daerah itu masih terisolasi karena ketiadaan sarana dan prasarana perhubungan baik udara, apalagi darat.

Ia menambahkan, warga yang bermukim di sekitar Kampung Geselema cukup banyak dan pembangunan Lapter perintis di wilayah itu atas permintaan dari masyarakat setempat.

Adapun Lapter Jita dan Potowayburu selama ini secara reguler didarati pesawat terbang perintis meski kondisi landasannya sebagian diaspal.

Permintaan akan pembangunan Lapter perintis di Mimika cukup tinggi seperti di Hoeya, Distrik Jila. Warga setempat bahkan sudah merintis pembangunan Lapter perintis dengan membuka dan membabat hutan secara bergotong-royong sejak Februari hingga awal Maret lalu.  (E015/K005/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011