Jakara (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Dr Condoleeza Rice (51) yang menurut rencana akan mengunjungi Indonesia dan Australia pada 7-12 Januari 2006, juga dikenal mahir bermain musik, khususnya piano. Situs Wikipedia mempublikasikan bahwa warga AS keturunan Afrika yang lahir di Birmingham, Alabama, itu sudah belajar musik sejak umur tiga tahun. Puteri tunggal dari pendeta Presbyterian di Westminster, John Wesley Jr itu mendapat aliran darah seni dari sang ibu, Angelena Rice, seorang guru musik. Pasangan orangtuanya bahkan memberinya nama Condoleezza yang disadur dari kalimat ekspresif yang berkaitan dengan musik, dalam bahasa Italia Con dolcezza, yang bermakna Dengan Manis. Dalam kiprahnya bermusik, orang dekat Presiden Bush itu pernah bermain piano bersama pemain cello Yo Yo Ma untuk membawakan karya Brahm, Sonata in D Minor di Constitution Hall pada April 2002. Rice juga memainkan karya Glenn Gould ketika bertemu dengan Gubernur Jenderal Kanada Michaelle Jean di Rideau Hall pada 25 Oktober 2005. Guru besar ilmu politik pada Stanford yang lahir pada 14 November 1954 itu sudah dua kali dipilih oleh majalah Forbes sebagai perempuan paling berkuasa, yaitu pada Agustus 2004 dan Agustus 2005. Peristiwa pengeboman berlatar SARA yang merenggut nyawa Denise McNair, teman sekolahnya pada 15 September 1963 disebut memberikan kenangan buruk pada Rice dan mengajarkan padanya untuk melawan kemalangan. Lajang yang menjadi perempuan keturunan Afrika pertama yang menduduki posisi sebagai Menlu AS itu mengawali karir politiknya pada partai Demokrat hingga ia mengubah haluan politik ke partai Republik pada 1982. Ia menjadi perempuan kedua di AS yang menjadi Menlu setelah Medelaine Albright dan keturunan Afrika kedua setelah pendahulunya, Colin Powell. Selama di Indonesia Rice dijadwalkan akan berbicara dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono antara lain mengenai wabah flu burung.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006