Palembang (ANTARA) - Wali Kota Palembang Harnojoyo, Ahad, mengunjungi rumah warga yang menjadi korban banjir dampak hujan lebat yang turun cukup lama sejak Sabtu (25/12) dini hari hingga pagi pukul 10.00 WIB.

Salah satu rumah warga yang dikunjungi Harnojoyo yakni keluarga almarhumah Sulasih (47) di kawasan Jalan Dipo, Lorong Sulawesi, Kelurahan Kertapati yang meninggal dunia akibat terseret banjir.

Sulasih adalah pengemudi ojek daring yang tergabung dalam 'Asosiasi Driver Online-ADO' Palembang.

"Atas nama pribadi dan Pemkot Palembang, saya turut berduka cita atas meninggalnya almarhumah akibat tenggelam setelah terseret banjir," ujarnya.

Baca juga: Sejumlah kawasan Palembang terendam banjir setelah hujan lebat



Menurut Wali Kota, hujan yang turun kemarin cukup ekstrem sehingga terjadi genangan air yang cukup tinggi di sejumlah kawasan permukiman penduduk dan jalan protokol.Baca juga: Walhi rekomendasikan Pemkot Palembang tambah kolam retensi

Berdasarkan kondisi tersebut, akan menjadi catatan pihaknya untuk melakukan program pengendalian banjir yang lebih baik pada tahun anggaran 2022.

Pemkot Palembang memohon maaf kepada seluruh warga kota atas banjir yang terjadi kali ini dan akan dilakukan perbaikan sistem pengendalian banjir dengan menambah kolam retensi dan fasilitas pendukung lainnya, kata Wali Kota.

Sementara sebelumnya, Sabtu (25/12) Sekda Kota Palembang Ratu Dewa melayat ke rumah almarhum Azili (53) di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarame yang meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik pada saat rumahnya terendam banjir.

Korban banjir itu adalah Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang.

”Saya turut berduka cita, atas nama pribadi dan Pemkot Palembang, semoga keluarga yang ditinggal pergi almarhum diberi kekuatan menghadapi musibah tersebut," ujar Sekda.

Sejumlah kawasan permukiman penduduk dan beberapa ruas jalan protokol di Kota Palembang, Sumatera Selatan, terendam banjir hingga sekitar 50 centimeter lebih akibat hujan lebat berlangsung beberapa jam sejak Sabtu (25/12) dini hari hingga pagi.

Hujan di Kota Palembang, yang berlangsung hingga Sabtu pukul 10.00 WIB, mengakibatkan drainase, kolam retensi dan anak Sungai Musi meluap dan merendam/menggenangi beberapa lokasi permukiman penduduk dan ruas jalan protokol.

Kawasan pemukiman penduduk yang tergenang seperti di kawasan Sekip, Demang Lebar Daun, Angkatan 66, Kertapati, Dwikora, dan beberapa ruas jalan seperti di kawasan Jalan Kolonel H Barlian, Soekarno Hatta, Basuki Rahmad, R Sukamto, Mayor Ruslan, Jalan Kapten A Rivai akses ke kantor Gubernur Sumsel, dan Jalan Supeno kawasan kambang Iwak sekitar rumah dinas Wali Kota Palembang dan sejumlah tempat lainnya.

Air hujan yang menggenangi beberapa ruas jalan protokol dan kawasan permukiman penduduk tersebut, mengakibatkan pula arus lalu-lintas mengalami kemacetan panjang serta tidak sedikit kendaraan roda dua dan empat mogok karena mesin kemasukan air.

Seorang warga kawasan Sekip, Fatma mengatakan hujan yang turun cukup lama pada akhir pekan ini menggenangi jalan akses menuju ke kawasan pemukiman tempat tinggalnya serta sejumlah rumah warga sekitar kawasan yang terdapat Sungai Bendung itu.

Genangan air hujan tersebut biasa terjadi, melihat kondisi ini pihaknya mengharapkan kepada Wali Kota Palembang Harnojoyo yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup membuat program pengendalian banjir yang lebih baik sehingga pada saat hujan lebat turun tidak menimbulkan genangan air di mana-mana, kata warga.*

Baca juga: Walhi minta Pemkot Palembang maksimal atasi banjir

Baca juga: Kota Palembang butuh 120 kolam retensi menanggulangi banjir

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021