Mantan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI, Lius Pongoh di sela-sela Sirnas Bulu Tangkis Regional III di Semarang, Jumat, mengatakan, kalau melihat teknik, seharusnya Maria bisa mengalahkan Ragna Ingolfsdottir dari Islandia.
"Saya tidak tahu persis kekuatan Ragna tetapi seharusnya Maria bisa menang lawan dia," kata juara Indonesia Open 1984 (saat di final mengalahkan Liem Swie King) tersebut.
Pada babak kedua, mantan pebulu tangkis pelatnas tersebut mengalahkan tunggal putri Ukraina, Natalya Voytsekh dengan dua set langsung, 21-7 dan 21-8 dalam waktu 18 menit.
Pada set pertama, Maria Kristin tidak memberikan kesempatan kepada lawannya untuk mengembangkan permainannya dan terus memimpin perolehan angka 8-4 meskipun sempat terjadi kedudukan imbang 3-3 dan menyelesaikan set ini dengan angka 21-7.
Pada set kedua, kembali pebulu tangkis Djarum Kudus tersebut terus memimpin perolehan angka 13-5, 16-8, dan menutupnya dengan angka 21-8.
Sementara tunggal putri Djarum Kudus lainnya, Fransiska Ratnasari juga tanpa kesulitan melangkah ke babak perempat final setelah mengalahkan Elena Prus juga dari Ukraina dengan dua set langsung, 21-9 dan 21-19 dalam waktu 32 menit.
Pada set pertama, Nana (panggilan akrab Fransiska Ratnasari) terus menekan lawannya hingga tidak bisa mengembangkan permainannya dan unggul 11-4 kemudian 20-8 dan menutup set ini dengan angka 21-9.
Pada set kedua, Nana terlihat kerepotan dalam meraih angka bahkan sempat tertinggal 0-5 dari lawannya dan terus tertinggal 5-9,8-11, 11-13 tetapi berkat keuletan dan kedisiplinannya berhasil menyamakan menjadi 19-19.
Dua angka terakhir direbut Nana dan menyelesaikan perlawanan Elena dengan angka 21-19.
Pada babak perempat final tersebut, Nana yang diunggulkan di tempat keempat bakal menghadapi unggulan keenam Kristina Ludikova dari Republik Ceko.
Pada babak kedua, Kristina Ludikova berhasil menyingkirkan tunggal putri tuan rumah, Olga Golovanova dengan tiga set, 21-9,19-21, dan 21-13 dalam waktu 45 menit.(*)
(T.H015/B015)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
