Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengharapkan kolaborasi dengan pihak swasta dalam hal Program Studi Independen Bersertifikat (PSIB) dapat menumbuhkan lebih banyak kehadiran Sumber Daya Manusia (SDM) unggul yang bisa memanfaatkan ruang digital di Tanah Air.

PSIB merupakan bagian dari program Kampus Merdeka yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek sejak Januari 2020 dengan tujuan membekali mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat dengan terjun langsung ke dunia kerja sebagai persiapan karier masa depan.

“Saat ini, keterampilan digital telah menjadi salah satu kebutuhan dasar di berbagai jenis pekerjaan. Ke depannya, kebutuhan ini akan semakin meningkat. Berbagai profesi baru juga akan bermunculan, sejalan dengan lahirnya inovasi baru dari teknologi. Kami harap mahasiswa peserta PSIB Microsoft dapat menyelesaikan program ini dengan baik dan mampu mengaplikasikan pembelajaran yang didapatkan di kehidupan nyata,” ujar Plt. Direktur Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek Profesor Nizam dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Pihak swasta yang menjadi kolaborator kali ini adalah Microsoft yang telah memasuki angkatan kedua untuk penyelenggaraan PSIB.

Pada PSIB angkatan kedua itu ada sekitar 1.388 mahasiswa dari 205 universitas dan 91 daerah di Indonesia yang tergabung untuk mempelajari dan kemampuan digital mereka.

Sebanyak 27,9 persen mahasiswa akan mempelajari dan mengambil sertifikasi di track Cloud and Artificial Intelligence (AI), lalu selanjutnya 35,8 persen akan mengambil pematangan materi di bidang Productivity, dan 36,3 persen lainnya mengambil bidang Educator.

Setiap track akan membekali mahasiswa dengan keterampilan berbeda untuk kebutuhan profesi yang berbeda pula.

Peserta yang lulus dari track Educator misalnya, diharapkan dapat membawa inovasi baru dalam metode belajar mengajar dengan menggunakan teknologi Microsoft, sehingga mampu memodernisasi dunia pendidikan.

Untuk peserta track Cloud and AI, mereka akan dibekali keterampilan untuk menjadi engineers dengan memanfaatkan berbagai fitur cloud and AI.

Sementara untuk peserta track Productivity, mereka akan memperoleh keterampilan yang dapat mendukung pengembangan bisnis di masa depan, dengan memanfaatkan teknologi.

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh World Economic Forum melalui "The Future of Jobs Report 2020" dan LinkedIn melalui "Emerging Jobs Report Indonesia 2020", pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi informasi memang meningkat pesat.

Termasuk di antaranya di bidang data analyst, data scientist, serta machine learning specialist yang tentunya seluruhnya membutuhkan kecakapan di bidang digital.

Tentunya dengan fakta tersebut Indonesia memiliki Pekerjaan Rumah saat ini untuk bisa mengembangkan talenta yang unggul dan bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan- kebutuhan karier tersebut di masa mendatang.

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022