Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad mengalokasikan anggaran melalui dana APBD Perubahan 2022 untuk mendukung dan mendorong para jurnalis yang ingin mengikuti kursus bahasa asing, seperti Mandarin dan Inggris.

Ansar menyampaikan alokasi anggaran tersebut merupakan bentuk dukungan pemprov dalam rangka merawat pers di daerah perbatasan, khususnya di Provinsi Kepri.

Baca juga: Kapolda: Agar tidak melupakan sejarah NKRI di Kepri

Baca juga: Cuaca buruk tak surutkan Antara Kepri abadikan keelokan perbatasan


"Jurnalis daerah perbatasan wajib memiliki kemampuan berbahasa asing, mengingat letak geografis yang berbatasan dengan negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura," kata Ansar dalam acara Seminar Nasional dengan bertajuk "Pers Merawat Perbatasan" di aula Wan Sri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Rabu (2/3).

Ansar juga mendorong insan pers dapat mengikuti akreditasi berjenjang sesuai ketetapan Dewan Pers agar kualitas dan profesionalisme jurnalis semakin meningkat.

Selain itu, untuk mendukung pers melaksanakan tugasnya dengan baik, juga akan dibangun konektivitas jaringan internet untuk mempermudah penyebarluasan pemberitaan, khususnya di kawasan terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T).

Menurutnya, pada tahun ini akan ada bantuan pembangunan 76 Base Transceiver Station (BTS) di Kabupaten Natuna, Anambas, Bintan, dan Lingga.

Baca juga: Urgensi menjaga Indonesia dengan literasi maritim di perbatasan

"Tujuannya supaya wilayah blank spot diisi dengan jaringan internet untuk membangun komunikasi lebih cepat dan efektif," ujar Ansar.

Ansar juga mengapresiasi keberadaan pers dalam rangka memproteksi sekaligus menjaga kedaulatan daerah perbatasan Kepri dari berbagai potensi ancaman negara-negara tetangga.

"Pers menjadi penyedia informasi dan corong pemerintah menjaga kedaulatan bersama rakyat Indonesia," ucap Ansar.

Pewarta: Ogen
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022