Hasil lelang ini belum memenuhi target indikatif Rp9 triliun
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menetapkan hasil lelang enam seri surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk negara sebesar Rp6,2 triliun dengan penawaran masuk mencapai Rp15,3 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang dipantau di Jakarta, Selasa, menyatakan hasil lelang ini belum memenuhi target indikatif Rp9 triliun.

Dalam lelang tersebut, seri SPNS06092022 yang jatuh tempo pada 6 September 2022, menyerap Rp2,2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,37723 persen.

Jumlah penawaran masuk dari seri terbaru ini mencapai Rp6,6 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,33 persen dan imbal hasil tertinggi masuk 2,8 persen.

Seri PBS031 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 mampu menyerap Rp0,2 triliun dengan hasil imbal hasil rata-rata tertimbang 4,12743 persen.

Jumlah penawaran masuk dari seri ini mencapai Rp1,39 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 4,1 persen dan imbal hasil tertinggi masuk 4,49 persen.

Seri PBS032 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2026 menyerap Rp0,75 triliun dengan hasil imbal hasil rata-rata tertimbang 4,98850 persen.

Jumlah penawaran masuk dari seri ini mencapai Rp1,2 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 4,93 persen dan imbal hasil tertinggi masuk 5,7 persen.

Seri PBS029 yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 menyerap Rp0,2 triliun dengan hasil imbal hasil rata-rata tertimbang 6,52071 persen.

Jumlah penawaran masuk dari seri ini mencapai Rp2,729 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,41 persen dan imbal hasil tertinggi masuk 6,89 persen.

Seri PBS034 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2039 mampu menyerap Rp1,85 triliun dengan hasil imbal hasil rata-rata tertimbang 6,61309 persen.

Jumlah penawaran masuk dari seri ini mencapai Rp2,16 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,5 persen dan imbal hasil tertinggi masuk 6,75 persen.

Seri PBS033 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2047 mampu menyerap Rp1 triliun dengan hasil imbal hasil rata-rata tertimbang 6,77509 persen.

Jumlah penawaran masuk dari seri ini mencapai Rp1,139 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,75 persen dan imbal hasil tertinggi masuk 7,05 persen.

Dalam kesempatan ini, pemerintah juga menetapkan hasil penerbitan empat seri Surat Utang Negara (SUN) dengan cara penempatan langsung atau private placement sebesar Rp3 triliun.

Empat seri SUN fixed rate tersebut adalah FR0082, FR0087, FR0065 dan FR0062.

Seri FR0082 mempunyai tanggal jatuh tempo pada 15 September 2030 dengan kupon sebesar 7 persen serta nominal Rp600 miliar.

Kemudian, seri FR0087 mempunyai tanggal jatuh tempo pada 15 Februari 2031 dengan kupon sebesar 6,5 persen dan nominal Rp600 miliar.

Selanjutnya, seri FR0065 mempunyai tanggal jatuh tempo pada 15 Mei 2033 dengan kupon 6,625 persen dan nominal Rp800 miliar.

Terakhir, seri FR0062 mempunyai tanggal jatuh tempo pada 15 April 2042 dengan kupon 6,375 persen dan nominal Rp1 triliun.

Baca juga: Kemenkeu: Investor SBSN ritel masih berfokus di Indonesia bagian barat
Baca juga: Kemenkeu paparkan pemanfaatan sukuk negara, biayai 4.247 proyek
Baca juga: Kemenkeu resmi luncurkan sukuk ritel SR016

Pewarta: Satyagraha
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022