Berlin (ANTARA News) - Presiden Turki Abdullah Gul yang sedang berkunjung ke Jerman harus menjadwal-ulang pidato di Humboldt University, Berlin, setelah polisi menerima ancaman bom, Senin.

Polisi dengan cepat mengosongkan ruang pertemuan dan menutup jalan di dekat tempat itu setelah telepon tanpa nama yang menyatakan kemungkinan serangan bom.

Namun, polisi tak menemukan bahan peledak dan Gul menyampaikan pidatonya mengenai hubungan bilateral setelah gedung tersebut diperiksa secara teliti.

Keanggotaan penuh Turki di Uni Eropa menjadi agenda utama Gul selama kunjungan kenegaraan empat-hari ke Jerman mulai Ahad (18/9).

Gul menuntut pemerintah Jerman agar mengurangi pembatasan atas orang Turki yang mengajukan permohonan memasuki Jerman untuk bergabung dengan pasangan mereka, sebab mereka sekarang diharuskan mengajukan bukti dengan menggunakan bahasa Jerman.
(C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011