Solo (ANTARA) - Pelatih angkat berat Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia, Coni Ruswanta, menargetkan bisa meraup enam medali emas ASEAN Para Games 2022 yang rencananya digelar di Solo, Jawa Tengah, Juli mendatang.

"Peluang Indonesia targetnya bisa merebut enam emas, tetapi belum semua atlet bergabung untuk latihan di Solo," kata Coni saat disambangi di pelatnas angkat berat NPC Indonesia di Hotel Sahid Jaya, Solo, Kamis.

Coni menjelaskan NPC Indonesia menyiapkan 14 atlet, yakni sembilan putri dan lima putra, yang akan turun dalam 12 dari 19 kelas yang diperlombakan dalam ASEAN Para Games nanti.

Saat ini pelatnas angkat berat NPC Indonesia baru diikuti sembilan atlet, yakni enam putri dan tiga putra, termasuk peraih medali perak 41kg putri Paralimpiade Tokyo 2020 lalu, Ni Nengah Widiasih asal Bali.

Selain itu Ni Nengah Widiasih lainnya yang akan turun di kelas 86kg putri juga sudah bergabung dalam pelatnas, kemudian Rani Puji Astuti (Jateng/61kg putri), Siti Mahmudah (Jateng/79kg putri), Sriyanti (Jateng/86kg putri), Eneng Paridah (Jabar/45kg putri), Anto Boi (Sumut/88kg putra), Tambi Sibarani (Sumut/80kg putra) dan Atmaji Priambodo (Jateng/97 kg putra).

"Lima atlet angkat berat lainnya yang belum bergabung diperkirakan akan mengikuti pelatnas mulai April mendatang," kata Coni.

Baca juga: 14 cabang olahraga bakal dipertandingkan di APG 2022
Baca juga: Menpora matangkan persiapan ASEAN Para Games 2022


Menurut Coni dari nama-nama tersebut tim angkat berat NPC Indonesia berpeluang meraih emas dari Ni Nengah Widiasih (41kg putri), Rani Puji Astuti (61kg putri), Siti Mahmudah (79kg putri), Ni Nengah Widiasih (86kg putri), Sriyanti (86kg putri) dan Atmaji Priambodo (97kg putri).

Meski demikian jumlah target tersebut diakui Coni masih bisa bertambah mengingat pihaknya belum mengetahui nama-nama atlet yang akan dikirim beberapa negara pesaing kuat seperti Kamboja, Vietnam, Malaysia dan Thailang.

Selain menjalani pelatnas, tim angkat berat NPC Indonesia sebelum ASEAN Para Games akan bertolak ke Korea Selatan mengikuti kejuaraan dunia pada Juni mendatang.

Diharapkan dalam kejuaraan tersebut kontingen Indonesia bisa mendulang poin tambahan demi keikutsertaan di Paralimpiade Paris 2024 nanti.

Salah satu atlet yang diproyeksikan untuk Paralimpiade Paris 2024, Ni Nengah Widiasih, menyatakan ia terus bersiap dengan latihan keras demi mempertahankan sumbangan medali emas yang diraihnya dalam ASEAN Para Games 2017 di Malaysia sembari berjuang memecahkan rekor Asia Tenggara, terlepas dari apakah akan turun di kelas 41kg putri maupun 45kg putri

"Saya pada ASEAN Para Games mau turun di kelas apa melihat strategi pelatih nanti apakah di 41 kg atau 45 kg. Yang pasti persaingan sama-sama berat. Yang terpenting latihan terus dilakukan untuk memperbaiki angkatan terbaiknya yakni 98 kg," kata atlet yang memiliki angkatan terbaik 98kg di Paralimpiade Tokyo tersebut.

Baca juga: Ni Nengah Widiasih raih medali pertama untuk Indonesia di Paralimpiade
Baca juga: Tujuh atlet panahan NPCI jalani pelatnas APG 2022

Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022