Jakarta (ANTARA) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. menyetujui pengangkatan Khairussaleh Ramli sebagai Presiden Komisaris Maybank Indonesia menggantikan Sri Abdul Farid Bin Alias yang mengundurkan diri.

“Masing-masing terhitung efektif untuk 1 Mei 2022,” kata Presiden Direktur, Maybank Indonesia Taswin Zakaria dalam Public Expose yang disaksikan secara daring di Jakarta, Jumat.

RUPST juga menyetujui pengangkatan Zulkiflee Abbas Abdul Hamid sebagai Komisaris Maybank Indonesia akan berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari regulator terkait. Selain juga menerima pengunduran diri David Formula sebagai Direktur Maybank Indonesia yang akan berakhir pada tanggal 18 Mei 2022.

Taswin menuturkan bahwa ia berterima kasih kepada Sri Abdul Farid Bin Alias yang telah dengan setia mendampingi dan mengawasi perjalanan bisnis Maybank Indonesia selama hampir sembilan tahun. Serta kepada terima kasih atas peran David Formula dalam memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan digital.

“Kontribusi dan kiprah beliau dalam mengokohkan inovasi di setiap kegiatan bisnis kami telah mendorong organisasi Maybank Indonesia untuk tetap tangguh dan mampu beradaptasi di segala tantangan, terutama dalam hal mempertahankan produktivitas dan profitabilitas Perseroan,” ujarnya.

Taswin juga menyambut Khairussaleh Ramli sebagai Presiden Komisaris Maybank Indonesia dan Zulkiflee Abbas Abdul Hamid sebagai Komisaris Maybank Indonesia serta berharap dapat melanjutkan proses transformasi keberlanjutan Maybank Indonesia sejalan dengan strategi M25 yang dicanangkan Grup Maybank.

Kemudian, RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021 sebesar Rp1,64 triliun dimana maksimal Rp493 miliar atau 30 persen akan dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham dengan nilai Rp6,47496 per saham. Adapun untuk sisanya sebesar Rp1,15 triliun atau 70 persen ditetapkan sebagai Laba Ditahan.

Adapun untuk rasio Non-Performing Loan (NPL) (Konsolidasian) menjadi 3,7 persern (gross) dan 2,6 perseb (net) pada Desember 2021 dari 4,0 persen (gross) dan 2,5 perseb (net) pada Desember 2020, didukung penurunan saldo NPL sebesar 10,8 persen.

Sementara, rasio Loan at Risk (LAR Bank saja) membaik ke level 18,0 persen pada Desember 2021 dari 21,5 persen di tahun sebelumnya yang didukung kualitas kredit yang kembali menjadi lancar atas peran aktif Maybank Indonesia dalam proses pemantauan dan restrukturisasi kredit nasabah.

Untuk total kredit segmen Community Financial Services (CFS) turun sebesar 5,6 persen menjadi Rp66,78 triliun secara tahunan, tetapi tumbuh positif sebesar 2,4 persen secara kuartalan, ditopang pertumbuhan kredit CFS Non-Ritel dan CFS Ritel.

Sedangkan posisi likuiditas Perseroan tetap kuat dengan rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR Bank saja) tercatat pada level 76,3 persen. Rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank sebesar 183,2 persen serta Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,9 persen pada Desember 2021.

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022